Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan kompleksitas ancaman digital mendorong kebutuhan akan layanan keamanan siber yang tidak hanya berbasis teknologi, tetapi juga ditopang kesiapan sumber daya manusia. Maka, korporasi menyiapkan talenta digital.
Salah satunya PT Itsec Asia Tbk memperkuat layanan, pengembangan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI), serta pengembangan kapabilitas talenta melalui lini akademi.
Sepanjang tahun lalu emiten berkode saham CYBR ini memperkuat eksekusi layanan keamanan siber untuk segmen enterprise, sekaligus meningkatkan disiplin operasional yang tercermin pada kinerja keuangan. Permintaan pasar terhadap solusi keamanan siber dan AI dinilai tetap solid di tengah meningkatnya risiko serangan digital.
Itsec memfokuskan pemanfaatan AI sebagai alat pendukung operasional keamanan, khususnya untuk meningkatkan kecepatan deteksi ancaman, efektivitas respons, serta efisiensi operasional pusat kendali keamanan alias security operations center (SOC). Pendekatan ini diarahkan agar teknologi dapat menghasilkan dampak yang terukur bagi pengguna.
Baca Juga: Permintaan Solusi Keamanan Siber Meningkat, Pasar RI Berpotensi Tumbuh Pesat
Presiden Direktur Itsex Asia Patrick Dannacher menyatakan, tahun 2025 menjadi fase konsolidasi strategi perusahaan. “Fokus kami memastikan layanan tetap relevan dengan lanskap ancaman yang terus berubah. AI kami gunakan sebagai kemampuan praktis, bukan sekadar konsep, untuk membantu organisasi mendeteksi dan merespons ancaman secara lebih efektif,” katanya, dalam keterangan resmi, Selasa (30/12).
Selain penguatan teknologi, Itsec memperluas pengembangan talenta melalui Itsex Cybersecurity & AI Academy. Akademi ini untuk menjembatani kebutuhan industri terhadap tenaga profesional keamanan siber dan AI yang siap terjun ke lingkungan operasional nyata.
Menurut Patrick, kebutuhan pasar tidak hanya berhenti pada ketersediaan solusi teknologi. “Pasar membutuhkan sumber daya manusia yang mampu mengoperasikan dan mengelola sistem keamanan siber secara berkelanjutan. Pengembangan talenta menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang kami,” katanya.
Ke depan, perusahaan berencana melanjutkan penguatan inovasi berbasis AI serta peningkatan standar tata kelola dan layanan sebagai perusahaan terbuka.
Memasuki 2026, CYBR tetap menempatkan pertumbuhan berkelanjutan dan pengelolaan risiko sebagai pijakan utama, seiring meningkatnya kebutuhan nasional dan regional terhadap ketahanan keamanan digital.
Selanjutnya: Buka Akses Mineral Kritis ke AS Demi Tarif 0% Komoditas, Ekonom: Indonesia Rugi
Menarik Dibaca: 5 Jenis Pajak yang Bisa Dibayar Online, Praktis untuk Kamu yang Malas Antri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













