kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dihantam pandemi Covid-19, MPPA prediksi penurunan kinerja di kuartal I 2020


Kamis, 04 Juni 2020 / 18:32 WIB
Dihantam pandemi Covid-19, MPPA prediksi penurunan kinerja di kuartal I 2020
ILUSTRASI. Karyawan dan pengunjung mengenakan masker saat berbelanja di gerai ritel modern Hypermart, Jakarta, Senin (1/6/2020). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) memproyeksi kinerja sepanjang kuartal I 2020 menurun dibandingkan tahun lalu akibat pandemi COVID-19.

Danny Kojongian, Corporate Secretary MPPA menjabarkan pandemi secara langsung menurunkan jumlah kunjungan ke gerainya. Hal ini ditambah pula dengan PSBB yang mengharuskan pusat perbelanjaan menutup sementara operasionalnya.

Baca Juga: Gelar RUPST, PT Matahari Putra Prima (MPPA) rombak susunan direksi dan komisaris

"Angka penurunan itu sendiri masih belum pasti karena datanya belum ada. Namun diproyeksikan secara kasar kira-kira berada di bawah 25%. Data kuartal I 2020 sendiri, rencananya tersedia akhir Juni ini," jelas Danny saat dihubungi Kontan, Kamis (4/6).

Lebih jauh, Danny berkata tahun ini belum mempersiapkan nilai capex serta estimasi pertumbuhan. Pihkanya masih fokus mengencangkan laju pengeluaran dengan beragam strategi efisiensi.

Strategi yang telah berlangsung empat tahun belakangan tersebut diantaranya adalah mengubah ukuran gerai Hypermart dari seluas 6000 meter persegi, menjadi sekitar 3500 meter persegi. Mengubah ukuran gerai ini, diakui Danny, mampu mengurangi pula biaya sewa gerai.

Dannya berkata, sejak awal tahun ini pihaknya harus menghentikan sementara langkah renovasi tersebut karena pandemi. "Efisiensi pastinya terus dilakukan. Tapi sejak awal 2020 pengecilan ukuran gerai ini agak terhambat karena pandemi," kata dia.

Baca Juga: Begini dampak pandemi corona terhadap kinerja Bintraco Dharma (CARS)

Pihaknya juga menghemat biaya utilitas toko, seperti memaksimalkan pemakaian listrik dan lampu. Lalu, dari sisi pembiayaan pemasaran dan iklan turut dikurangi sehingga perusahaan memilih aktif di sosial media.

Sepanjang 2019, sendiri Matahari terbukti bisa mengurangi angka kerugiannya melalui efisiensi yang dilakukan. Melihat keterangan terbuka, rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menurun dari posisi Rp898,27 miliar pada 2018 menjadi Rp552,68 miliar pada 2019.

Usaha perusahaan menekan rugi dilakukan dengan efisiensi di hampir semua pos beban seperti beban pokok penjualan dan beban penjualan yang menurun masing-masing 23,2% dan 14,22%.

Dari sisi penjualan, MPAA mencatat penurunan hingga 19,06% menjadi Rp8,65 triliun dari Rp10,69 triliun sepanjang 2019. Pendapatan perusahaan yang mengoperasikan gerai Hypermart, Foodmart Primo, Hyfresh, FMX dan SmartClub ini didominasi penjualan di segmen eceran dengan proporsi sebesar 96,67%. Sisanya, disumbang dari segmen grosir.

Baca Juga: Penjualan online Matahari Putra Prima (MPPA) baru berkontribusi di bawah 5%

Lebih lanjut, produk segar mencatat pertumbuhan berkelanjutan yang kuat sebesar 4% dengan kontribusi penjualan 24% dari total penjualan pada tahun 2018.

Sementara itu, total aset perusahaan turun 20,54% dari posisi Rp4,81 triliun menjadi Rp3,82 triliun pada tahun lalu. Penurunan aset itu antara lain disebabkan oleh penurunan  total liabilitas dan ekuitas perusahaan yang terkoreksi masing-masing 10,09% menjadi Rp3,29 triliun dan 53,82% menjadi Rp530,68 miliar secara year to year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×