Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Real Estate Indonesia (REI) memprediksi investor properti akan mengambil sikap wait and see. Hal ini terkait dengan adanya dinamika politik seperti penyelenggaraan Pemilu 2024.
Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Bambang Ekajaya mengaku, tidak khawatir dengan dinamika politik saat ini.
Ia menjelaskan, secara umum konsumen properti terbagi dua.
Baca Juga: Colliers Indonesia: Beberapa Pemilik Gedung Kantor Mulai Turunkan Tarif Sewa
Pertama, end user buyer. Yakni pembeli properti yang untuk dipakai, baik untuk dihuni seperti landed, apartemen atau untuk usaha seperti ruko, ruang kantor, pergudangan, kios – kios dan lainnya.
“Market ini selalu ada, relatif tidak terpengaruh dengan gonjang ganjing perpolitikan, tinggal marketing developer yang lebih aktif dan ketersediaan kredit perumahan/usaha. Marketnya tetap baik/solid,” jelas Bambang kepada Kontan.co.id, Kamis (1/2).
Kedua, market untuk investor, bahkan yang lebih parah spekulator. Bambang menyebut, konsumen di segmen ini sangat sensitif dengan perubahan politik ataupun isu – isu ekonomi seperti saat sekarang.
“Konsumen – konsumen ini lebih bersikap wait and see, mereka menunggu hasil pemilu dan tim ekonomi yang akan terbentuk,” ucap Bambang.
Baca Juga: Segmen Residensial, Hotel dan Ritel Diproyeksi Lanjutkan Pertumbuhan Tahun Ini
Akan tetapi, lanjut Bambang, mereka tetap melakukan pembelian properti. Adapun, jika ada properti yang dijual murah sekali, biasanya penjualnya dalam kondisi membutuhkan uang.
Investor/spekulator akan tetap membeli dengan kehati-hatian yang tinggi. “Jadi pada prinsipnya bagi kami show must go on, developer yang harus menyesuaikan kondisi market, lebih aktif dan kreatif,” kata Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News