kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.676   24,00   0,14%
  • IDX 8.069   8,01   0,10%
  • KOMPAS100 1.117   1,06   0,09%
  • LQ45 789   -5,06   -0,64%
  • ISSI 282   1,22   0,44%
  • IDX30 414   -2,04   -0,49%
  • IDXHIDIV20 470   -3,97   -0,84%
  • IDX80 123   0,24   0,19%
  • IDXV30 133   0,95   0,72%
  • IDXQ30 130   -0,68   -0,52%

Dirasa Sangat Berdampak, Pelaku Industri Harap Kebijakan HGBT Diperpanjang


Jumat, 05 April 2024 / 17:31 WIB
Dirasa Sangat Berdampak, Pelaku Industri Harap Kebijakan HGBT Diperpanjang
ILUSTRASI. Pekerja mencatat tekanan gas di mesin pembakaran keramik di pabrik Roman Ceramic Balaraja Banten, Kamis (9/3). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/09/03/2017.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

Sementara itu ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Teuku Riefky menyebut pertumbuhan sektor manufaktur di Indonesia pasca pandemi Covid-19 sudah mulai pulih dan menunjukkan perkembangan positif. 

“Sektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia,” tutur Riefky.

Namun Riefky menekankan bahwa posisi penting sektor manufaktur tersebut mengalami berbagai tantangan yang membuat performanya tidak maksimal.

Menurut Riefky ada berbagai kebijakan yang dikeluarkan berbagai kementerian atau lembaga negara yang dengan sendirinya memberikan imbas negatif pada performa sektor industri manufaktur.

Menurutnya, pemerintah Indonesia perlu mengekspos sektor industri dalam negeri untuk mampu bersaing menghadapi industri luar negeri, namun pemerintah harus jelas dalam memberikan insentif untuk industri agar dapat bersaing dengan baik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×