kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -50.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

IWIP Kembangkan Proyek Energi Hijau US$ 2 Miliar, Mencakup PLTS dan PLTB


Minggu, 16 November 2025 / 15:27 WIB
IWIP Kembangkan Proyek Energi Hijau US$ 2 Miliar, Mencakup PLTS dan PLTB
ILUSTRASI. Pembangkit Tenaga Listrik Surya atau PLTS di Kawasan Industri Weda Bay Industrial Park atawa IWIP di Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku Utara.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WEDA BAY. PT Indonesia Weda Bay Industrial Park atau IWIP tengah mengembangkan proyek energi hijau senilai US$ 2 miliar, yang mencakup pembangunan pembangkit listrik tenaga Surya atawa PLTS berkapasitas 2 gigawatt (GW) dan pembangkit listrik tenaga bayu alias PLTB sebesar 500 megawatt (MW).

Kedua pembangkit energi hijau ini akan menyuplai energi bersih untuk mendukung kebutuhan industri di kawasan industri terintegrasi pertama di Indonesia yang berfokus pada pengolahan nikel dan hilirisasi industri berbasis nikel, termasuk produksi bahan baku baterai kendaraan listrik, tersebut.

Pengembangan PLTS dan PLTB selaras dengan komitmen pemerintah melalui Kemitraan Transisi Energi yang Berkeadilan di Indonesia (Just Energy Transition Partnership/JETP) untuk meningkatkan porsi pembangkitan energi baru terbarukan (EBT) menjadi 34% pada 2030.

Saat ini, IWIP sedang mempercepat langkah transisi energi hijau melalui pemanfaatan EBT yang terintegrasi di kawasan industri Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku Utara. 

Baca Juga: Ekonomi Maluku Utara Tumbuh 32,09%, Ditopang Kinerja Industri Nikel

Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi dekarbonisasi dan pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan target nasional net zero emission pada 2060, serta peningkatan porsi EBT yang tercantum dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

Direktur PT Indonesia Weda Bay Industrial Park Scott Ye mengatakan, transisi energi hijau kini menjadi salah satu strategi operasional kawasan industri. 

“Transisi energi hijau menjadi prioritas kami untuk menciptakan kawasan industri yang lebih efisien dan rendah emisi. Penggunaan EBT di Kawasan Industri IWIP merupakan wujud komitmen kami untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan mencapai net zero emission,” ujarnya di Kawasan Industri IWIP, Jumat (14/11).

Sebagai bagian dari upaya transisi energi hijau, IWIP secara bertahap menerapkan penggunaan ratusan kendaraan listrik ramah lingkungan dalam operasional dan logistik, termasuk alat berat dan truk listrik. 

Harapannya, penggunaan kendaraan berbasis listrik ini bisa mengurangi emisi karbon secara signifikan dari aktivitas transportasi di dalam kawasan industri. 

Baca Juga: ESDM Targetkan Pembangunan PLTS 100 GW Bakal Melibatkan Investor Asing

“Melalui berbagai inisiatif yang tengah dijalankan, IWIP berkomitmen untuk terus menurunkan emisi karbon, sejalan dengan visi jangka panjang menjadikan kawasan industri Weda Bay sebagai ekosistem industri hijau yang terintegrasi dan berkelanjutan,” kata Scott.

Upaya dekarbonisasi IWIP tidak hanya berkontribusi terhadap penurunan emisi nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global energi terbarukan. 

Hilirisasi di kawasan Weda Bay mengembangkan ekosistem pengolahan nikel dari bahan baku hingga produk akhir berupa baterai kendaraan listrik (EV). Nikel, sebagai salah satu bahan baterai dan baja tahan karat, menjadikan Indonesia pemain strategis dalam transisi energi global.

Melalui langkah-langkah tersebut, IWIP menjadi contoh nyata implementasi semangat transisi energi pemerintah di tingkat industri. 

Dengan mengkombinasikan investasi teknologi hijau, elektrifikasi operasional, dan hilirisasi berkelanjutan, IWIP bertekad menjadikan kawasan industri Weda Bay sebagai pusat industri hijau terintegrasi yang mendukung masa depan energi bersih Indonesia.

Selanjutnya: Ada Potensi Profit Taking, Cermati Saham Rekomendasi Analis HIngga Akhir Tahun

Menarik Dibaca: Apakah Timun Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi atau Tidak? Ini Jawabannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×