kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Dirjen Migas: FSRU Jawa Tengah masih evaluasi


Selasa, 24 April 2012 / 14:42 WIB
Dirjen Migas: FSRU Jawa Tengah masih evaluasi
ILUSTRASI. Sariguna Primatirta luncurkan varian produk Cleo Ecogreen dengan kemasan plastik ramah lingkungan


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Rencana pembangunan Floating Storage Receiving Unit (FSRU) Jawa Tengah masih dalam status dihentikan sementara, karena pemerintah masih melakukan kajian ulang atas proyek ini.

Hal ini disampaikan oleh Evita Herawati Legowo, Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Selasa (24/4).

Menurut Evita, pemerintah belum memutuskan apakah proyek tersebut itu dibatalkan atau tetap dilanjutkan sesuai dengan rencana proyek semula.

Di sisi lain, pasokan gas dari Lapangan Kepodang yang dioperasikan Petronas Carigali dan Jambaran (Mobil Cepu Limited) bisa memenuhi kebutuhan Jateng dan Jatim. "Masih dipikirkan apa masih perlu sih FSRU Jawa Tengah," kata Evita, Selasa (25/4).

Untuk kebutuhan gas wilayah Jawa Tengah tidak terlalu besar. Saat ini, kata Evita, kebutuhan gas paling besar untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tambak Lorok.

"Jadi kami belum menghapus FSRU Jawa Tengah, karena saya masih melihat kita harus hidup panjang. Saya melihatnya disitu perlu something," tutur Evita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×