kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dirut Bio Farma ungkap tarif tes PCR masih bisa turun lagi


Selasa, 09 November 2021 / 15:48 WIB
Dirut Bio Farma ungkap tarif tes PCR masih bisa turun lagi
ILUSTRASI. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menelepon sebelum dimulainya rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

Pertama, mBioCov merupakan reagen yang dikembangkan oleh Biofarma pada 2022 yang dapat mendeteksi 12 mutasi virus Corona termasuk Delta, Delta Plus, Lamda hingga varian MU.

Adapun spesifisitas reagen mBioCov ialah 100% dan sensitifitas hingga 98%. mBioCov menjawab kebutuhan reagen di Indonesia yang selama ini masih dipenuhi oleh impor.

"Kita sangat memenuhi standar WHO produk ini bisa digunakan untuk semua mesin PCR open system. Sekarang TKDN-nya 45% dan ini lagi kita lakukan proses sertifikasinya ke Kemenperin," jelasnya.

Kedua, BioVTM merupakan formula dari CDC USA dan dikembangkan in-house oleh Bio Farma. Sama seperti mBioCov, BioVTM menjadi alternatif VTM produk impor.

Honesti menyebut, untuk TKDN BioVTM masih diangka 18%. Namun Honesti menjamin proses pengadaan dan ketersediaan BioVTM lebih terjamin lantaran diproduksi di dalam negeri.

"Mulai produksi dan distribusi di Agustus 2020 ini kerjasama antara BPPT, Bio Farma dan Nusantic startup company," paparnya.

Ketiga, BioSaliva yang merupakan alternatif metode PCR yang diklaim lebih nyaman karena menggunakan metode gargle PCR atau pengambilan sampel dengan berkumur hingga pangkal tenggorokan.

Honesti menyebut bagi nakes sendiri metode gargle PCR akan lebih aman karena sample diambil oleh pasien sendiri.

"Sisi kualitas pun ini sesuai dengan gold standar WHO, kemudian juga dari sisi pengetesan kita lakukan di beberapa lab. Alhamdulillah kita sudah mendapatkan izin edarnya dari Kementerian Kesehatan dan kita sudah mulai produksi, sudah mulai distribusikan ke beberapa lab terutama yang dimiliki anak-anak perusahaan holding farmasi," ujarnya.

Kapasitas produksi untuk mBioCov saat ini ialah 2,4 juta tes perbulan yang rencananya akan diperbesar hingga 5 juta tes per bulan.

Baca Juga: BPOM: PT Biotis jadi perusahaan kedua di Indonesia yang produksi vaksin bagi manusia

Realisasi distribusi selama 13 bulan terakhir produk inovasi mBioCov sebagai reagen pemeriksaan PCR ialah 40,5% dari reagen utama yang digunakan dalam pemeriksaan nasional atau 16 juta tes.

Berdasarkan paparan Honesti, harga reagen mBioCov dalam e-katalog yang masih tayang saat ini berada di angka Rp 193.000 termasuk PPN. Saat ini Bio Farma sedang dalam proses pengajuan harga baru menjadi Rp 89.100 termasuk PPN.

Kemudian BioVTM kapasitas produksi kini mencapai 300.000 tube per bulan dan rencana ekspansi hingga 600.000 tube per bulan. "Yang terbaru untuk BioSaliva kita sedang tingkatkan produksi dari 40.000 kit per bulan menjadi 100.000 kit per bulan," kata Honesti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×