kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Dirut Garuda Indonesia Beberkan Rencana Penggunaan PMN


Kamis, 22 September 2022 / 17:02 WIB
Dirut Garuda Indonesia Beberkan Rencana Penggunaan PMN
Layanan kargo maskapai Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Dirut Garuda Indonesia Beberkan Rencana Penggunaan PMN.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta restu kepada Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk memberikan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Garuda Indonesia Tbk sebesar Rp 7,5 triliun.

Adapun tambahan PMN tersebut akan dialokasikan melalui cadangan pembiayaan investasi yang ditetapkan sebesar Rp 21,48 triliun dalam Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (UU APBN) 2022.

"Kami hari ini mengusulkan Garuda Indonesia untuk mendapatkan dari cadangan pembiayaan PMN sebesar Rp 7,5 triliun. Ini yang belum dilakukan pendalaman," ujar Sri Mulyani saat rapat bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (22/9).

Baca Juga: Sri Mulyani Minta Restu DPR untuk Tambah PMN ke Garuda Indonesia Rp 7,5 Triliun

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menegaskan bahwa dana PMN yang sebesar Rp 7,5 triliun tersebut tidak digunakan dalam membiayai utang. Nantinya suntikan PMN tersebut akan digunakan untuk biaya perawatan dan perbaikan pesawat.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra

"Yang paling mau ditegaskan dari pembagian uang Rp 7,5 triliun itu, enggak ada satu sen pun untuk membayar utang," ujar Irfan saat ditemui awak media di Gedung Parlemen usai rapat bersama Komisi XI DPR RI dan Menteri Keuangan, Kamis (22/9).

Irfan menambahkan, perbaikan pesawat tersebut perlu dilakukan untuk sejumlah pesawat yang mengalami kerusakan mesin. Belum lagi selama pandemi Covid-19 pemasukan juga mengalami penurunan dikarenakan banyak pesawat yang dikurangi pengoperasiannya.

Baca Juga: Kabar Baik, Harga Tiket Pesawat Mengalami Penurunan 15%




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×