kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.936.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.437   -4,00   -0,02%
  • IDX 6.918   -50,40   -0,72%
  • KOMPAS100 1.000   -11,46   -1,13%
  • LQ45 766   -8,77   -1,13%
  • ISSI 226   -1,43   -0,63%
  • IDX30 398   -3,81   -0,95%
  • IDXHIDIV20 467   -4,90   -1,04%
  • IDX80 112   -1,35   -1,19%
  • IDXV30 116   -0,91   -0,78%
  • IDXQ30 129   -1,13   -0,87%

Dorong Kemandirian Industri Alkes, Kemenperin Apresiasi PT Drager Indonesia


Jumat, 20 Juni 2025 / 06:30 WIB
Dorong Kemandirian Industri Alkes, Kemenperin Apresiasi PT Drager Indonesia
ILUSTRASI. Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza di Bekasi, Kamis (19/6) saat peluncuran fasilitas produksi ventilator PT Drager Indonesia.


Reporter: Sri Sayekti | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri alat kesehatan merupakan salah satu sektor prioritas nasional yang terus menunjukkan peningkatan melalui penguatan ekonomi dan ekosistemnya. Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025 – 2029 yang menetapkan industri alkes adalah sektor strategis, PT Drager Indonesia melakukan peluncuran fasilitas produksi ventilator di Bekasi, Jawa Barat.

“Saya mengucapkan selamat kepada PT Drager Indonesia, karena investasi yang dilakukan tidak hanya menunjukkan kepercayaan terhadap potensi pasar Indonesia, tetapi juga merupakan kontribusi nyata dalam memperkuat pondasi kemandirian industri alat kesehatan nasional,” tutur Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza di Bekasi, Kamis (19/6).

Dengan memproduksi ventilator di dalam negeri, Faisol menuturkan, PT Drager Indonesia turut mendukung program substitusi impor, menciptakan lapangan kerja, memfasilitasi transfer teknologi, dan mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).

Baca Juga: Dräger Indonesia Luncurkan Ventilator Buatan Indonesia, Savina 300 ID

Kinerja sektor industri manufaktur Indonesia saat ini menunjukkan capaian yang positif. Berdasarkan data World Bank dan United Nations Statistics, nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada tahun 2023 mencapai USD 255,96 miliar, menempatkan Indonesia di peringkat ke-12 dunia dan ke-5 di ASEAN.

Sementara itu, berdasarkan data BPS, sektor industri pengolahan non-migas mencatatkan kontribusi sebesar 17,50% terhadap PDB pada Triwulan – I tahun 2025, naik sebesar 17,47% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Data ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur Indonesia juga tetap tercatat sebagai sektor utama penopang pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kinerja ekspor nasional.  

Faisol menekankan, kebutuhan alat kesehatan dalam negeri diproyeksikan terus meningkat, didorong oleh pertumbuhan penduduk, dinamika epidemiologi, serta ekspansi fasilitas layanan kesehatan. Produk ventilator saat ini termasuk dalam sepuluh besar alat kesehatan dengan nilai impor tertinggi, yang pada tahun 2024 tercatat sebesar USD 68,4 juta, naik dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini mengindikasikan tantangan besar kemandirian sektor kesehatan nasional yaitu dominasi produk impor yang masih tinggi. Di samping itu, Kemenperin melihat peluang besar yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku industri alkes.

Baca Juga: Kemenperin Terus Pacu Kemandirian dan Daya Saing Industri Alat Kesehatan Nasional

“Dalam konteks ini, kami memberikan apresiasi kepada PT Drager Indonesia atas komitmen dan investasi yang dapat mendorong peningkatan kapasitas produksi dalam negeri, mendukung substitusi impor, menciptakan lapangan kerja, serta memfasilitasi transfer teknologi dan penguatan sumber daya manusia industri. Hal ini sangat sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait Program P3DN dan transformasi industri 4.0,” katanya.

Sebagai bagian dari upaya pemerintah memperkuat industri nasional, Kemenperin terus memberikan dukungan kepada pelaku industri melalui berbagai kebijakan, insentif, fasilitasi TKDN, serta mendorong kolaborasi antara industri, lembaga riset, dan instansi pemerintah.

“Kami percaya, melalui langkah konkret seperti yang ditunjukkan PT Drager Indonesia, kita akan mampu membangun ekosistem industri alat kesehatan yang kuat, mandiri, dan berdaya saing global, menuju cita-cita besar Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Wamen Faisol berharap, dari kolaborasi antar pemangku kepentingan dan pelaku industri akan menjadi pemicu lahirnya lebih banyak investasi, inovasi, dan sinergi untuk mendukung ketahanan industri kesehatan nasional.

Baca Juga: Kemenperin Dorong Daya Saing Industri Alat Kesehatan, Begini Potensinya

Selanjutnya: Resep Bolen Pisang yang Enak dengan Kulit Berlapis, Legit dan Lumer Banget

Menarik Dibaca: Resep Bolen Pisang yang Enak dengan Kulit Berlapis, Legit dan Lumer Banget

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×