Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Resource Hub for Strengthening Capacity on Financial Resilience (Re.Search) yang dikelola oleh Platform Usaha Sosial (PLUS) menggelar Innovation Lab 2024 dalam rangka mendukung bisnis berkelanjutan.
Diharapkan melalui program ini dapat membantu organisasi masyarakat sipil (NGO/CSO) mendiversifikasi sumber pendanaan melalui pengembangan unit bisnis berkelanjutan.
Program Manager Re.Search, Yuyun Qomari, mengungkapkan bahwa Innovation Lab 2024 diikuti oleh 136 pendaftar dari seluruh Indonesia, dengan 14 organisasi terpilih untuk mengikuti program intensif selama empat bulan.
Baca Juga: ASEAN Foundation Gandeng TikTok dan SAP Dukung Pengembangan Wirausaha Sosial di ASEAN
“Program ini adalah awal perjalanan baru bagi organisasi masyarakat sipil untuk membangun kemandirian finansial mereka melalui bisnis yang berkelanjutan,” katanya dalam ketearngannya, Rabu (4/12/2024)
Program ini mencakup berbagai kegiatan, seperti masterclass, sesi kolaborasi, serta mentorship dengan para Entrepreneur in Residence (EIR).
"Kami ingin memberikan wawasan strategis yang mendukung organisasi meningkatkan daya saing mereka, sekaligus menciptakan dampak sosial yang lebih besar," tambah Yuyun.
Pada kesempatan tersebut,Re.Search uga menghadirkan diskusi panel bertajuk “Innovative Investment for Impact: Pathway to Diversifying Funding for NGO and CSO”.
Baca Juga: Kolaborasi Bank DBS Indonesia&Topremit Raih Indonesia Partner Experience of the Year
Panel ini menghadirkan tiga pembicara, yaitu Eri Trinurini Adhi (Yayasan Bina Trubus Swadaya), Riki Frindos (Yayasan KEHATI), dan Esther Anne Parapak (Ford Foundation). Diskusi membahas peluang diversifikasi pendanaan, termasuk investasi hijau dan pengembangan unit bisnis untuk keberlanjutan organisasi masyarakat sipil.
“Melalui investasi yang inovatif, organisasi masyarakat sipil dapat memperkuat ketahanan mereka di tengah tantangan pendanaan tradisional. Penting bagi setiap organisasi untuk mengenali kekuatannya dan mengembangkan peluang dari situ,” ujar Esther.
Sebanyak 14 organisasi terpilih dari berbagai sektor mengikuti program inkubasi bisnis ini, antara lain Yayasan SATUNAMA Yogyakarta, Institut Pluralisme Indonesia, Alam Sehat Lestari (ASRI), Human Initiative, Yayasan IDEP Selaras Alam, Perkumpulan OpenStreetMap Indonesia, Hutan Kita Institute, Perkumpulan PRAKARSA, Dompet Dhuafa, The SMERU Research Institute, Yayasan BaKTI, Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK), KITA Bhinneka Tunggal Ika, dan Perkumpulan OHANA Indonesia.
Baca Juga: Bank DBS& Manulife Aset Manajemen Indonesia Resmikan Kerja Sama Distribusi Reksa Dana
Selama program berlangsung, para peserta mengikuti lima sesi masterclass, tiga sesi kolaborasi, dan mentorship intensif.
Henny Rahmawati Putri, Program Lead Innovation Lab, menyebutkan bahwa komitmen peserta menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini. “Memilih diversifikasi pendapatan melalui bisnis tidaklah mudah. Kami sangat mengapresiasi keberanian mereka,” katanya.
Yuyun juga menegaskan bahwa Innovation Lab 2024 merupakan bagian dari upaya Re.Search untuk memperkuat kapasitas dan keberlanjutan finansial organisasi masyarakat sipil. “Kami percaya kolaborasi ini mampu membawa dampak sosial yang signifikan bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Selanjutnya: Didukung Insentif dan Suku Bunga Rendah di 2025, Analis Sarankan Beli Saham PWON
Menarik Dibaca: Hadirkan Ekosistem Hunian Sewa Komprehensif, Ini Deretan Produk Hunian dari Rukita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News