kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.406.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.664   19,00   0,11%
  • IDX 8.640   28,41   0,33%
  • KOMPAS100 1.190   5,25   0,44%
  • LQ45 854   4,57   0,54%
  • ISSI 309   2,52   0,82%
  • IDX30 440   2,31   0,53%
  • IDXHIDIV20 513   4,65   0,91%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 140   1,06   0,76%
  • IDXQ30 141   1,14   0,82%

Dwelling Time Turun Jadi 2,47 Hari, LNSW Klaim Efisiensi Logistik Membaik


Kamis, 04 Desember 2025 / 16:53 WIB
Dwelling Time Turun Jadi 2,47 Hari, LNSW Klaim Efisiensi Logistik Membaik
ILUSTRASI. Kapal kargo TJ Harvest Panama melakukan bongkar muat barang di Terminal Peti Kemas (TPK) Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (18/11/2025). Berdasarkan data Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Badan Pengusahaan (BP) Batam pada periode Januari-September 2025 jumlah kunjungan kapal barang tercatat 22.509 call yaitu meningkat 6 persen dan total bobot 39 juta GT yang juga meningkat 11 persen jika keduanya dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/nym.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Lembaga National Single Window (LNSW) mencatat ada perbaikan signifikan dalam kinerja logistik nasional.

Hingga Oktober 2025, rata-rata dwelling time nasional berhasil ditekan menjadi 2,47 hari, turun dari 3,16 hari pada 2019. Secara kumulatif, capaian Januari–Oktober 2025 berada di angka 2,93 hari. Dwelling time adalah waktu yang dibutuhkan peti kemas (kontainer) sejak dibongkar dari kapal hingga meninggalkan pelabuhan.

Kepala LNSW Kementerian Keuangan Oza Olavia menegaskan perbaikan tersebut menunjukkan semakin efektifnya integrasi sistem dalam ekosistem ekspor-impor nasional melalui Sistem Indonesia National Single Window (SINSW).

Baca Juga: Begini Langkah IPCC Jamin Kelancaran Arus Logistik Jelang Nataru 2025/2026

"Jadi ini untuk yang dwelling time sangat dipengaruhi banyak hal, karena ini disini berperan hampir banyak sekali kepentingan lembaga terkait," kata Oza dalam Media Gathering di Jakarta, Kamis (4/12/2025).

Perbaikan dwelling time turut didukung melalui penerapan National Logistics Ecosystem (NLE). Hingga 2025, NLE telah dijalankan di 63 pelabuhan dan tujuh bandara di seluruh Indonesia.

Survei Prospera tahun 2024 menunjukkan sejumlah layanan digital dalam NLE menghasilkan efisiensi waktu hingga 66,5% dan efisiensi biaya hingga 77,94%, khususnya pada layanan Single Submission (SSm) Perizinan dan Quarantine Customs.

LNSW menilai tren perbaikan ini penting untuk mendukung optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), mengingat kelancaran arus barang secara langsung berpengaruh pada aktivitas perdagangan dan kinerja penerimaan.

Melalui SINSW, LNSW kini telah mengintegrasikan sistem 29 kementerian/lembaga serta menghubungkan Indonesia dengan mitra internasional, baik dalam kerangka ASEAN maupun kerja sama bilateral.

Baca Juga: Asosiasi Minta Pemerintah Pertimbangkan Kebijakan Pembatasan Lalin Truk Logistik

"Jadi salah satu yang kami harapkan terus bagaimana setiap kebijakan yang diambil dengan adanya pengelolaan dan integrasi yang baik, ini bisa lebih memberikan manfaat lebih," kata Oza.

Selanjutnya: BCA Catat Tabungan Tumbuh 5,8% Menjadi Rp 596 Triliun per September 2025

Menarik Dibaca: Promo The Body Shop Super Beauty Week 1-7 Desember 2025, Parfum-Face Wash Diskon 50%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×