Reporter: Merlinda Riska | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) siap mengoperasikan balai konvensi di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang. Gedung konvensi hasil patungan dengan Sinar Mas Land ini akan menggelar konser musik Michael Bubble, pada Januari 2015 mendatang.
Saat ini, progres pembangunan balai konvensi ini sudah mendekati titik akhir. "Pembangunan sudah mencapai 90% ," kata Daswar Marpaung, Sekretaris Perusahaan Dyandra Media International ke KONTAN, Selasa (4/11).
Balai konvensi ini diklaim sebagai yang terluas di Indonesia lantaran memiliki luas areal 220.000 meter persegi (m²). Adapun, luas gedung yang bernama Indonesia Convention and Exhibition (ICE) mencapai 50.000 m².
Nah, balai konvensi ini diharapkan bakal mendongkrak pendapatan Dyandra dari lini bisnis konvensi dan eksibisi. Pasalnya, gedung konvensi ini akan melengkapi gedung konvensi Dyandra yang sudah ada di Bali, yakni Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) I dan II.
Dari laporan keuangan kuartal III-2014, bisnis konvensi Dyandra tumbuh 83,06% secara year on year (yoy) menjadi Rp 82,43 miliar. Nilai ini berkontribusi sebesar 11,86% dari total pendapatan DYAN. Pertumbuhan yang tinggi ini lantaran di periode kinerja sampai September 2013 belum ada event besar semacam APEC atau WTO. Selain itu, BNDCC juga belum beroperasi.
Indocomtech lepas
Namun, penyumbang pendapatan terbesar tetaplah dari bisnis penyelenggara acara. Meski pada kuartal III-2014, bisnis ini hanya tumbuh tipis, 0,06% dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 484,52 miliar, angka ini berkontribusi 69,73% dari total pendapatan DYAN. "Kontribusi terbesar masih bisnis penyelenggara acara. Tahun ini pertumbuhan tipis karena ada Pemilihan Presiden, jadi event korporat dan event konsumer agak sepi," katanya.
Saat ini mayoritas bisnis event Dyandra adalah event konsumer, seperti pameran gadget dan pameran otomotif. Namun, pameran gadget Indocomtech yang baru terselenggara pekan lalu sudah tidak dipegang Dyandra. "Indocomtech sudah tidak dipegang Dyandra. Namun, Festival Komputer dan Indonesia Celluler Show masih kami pegang," katanya.
Tak hanya itu, event pameran motor yang berbarengan dengan Indocomtech juga tak dipegang Dyandra lagi. Tapi, kata Daswar, hal ini tidak menjadi soal lantaran nilai bisnisnya tak terlalu besar.
Sementara, kabar tentang pameran mobil terakbar, Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015 tak lagi dipegang Dyandra, Daswar belum mau diungkapkan. Daswar hanya bilang, kontrak Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor) dengan Dyandra berakhir sampai 2014. "Untuk tahun depan belum tahu, tergantung Gaikindo," katanya.
Sebelumnya, Freddy Soetrisno, Senior Advisor II Gaikindo menegaskan, tahun depan, IIMS masih akan diadakan di Jiexpo Kemayoran, namun dengan penambahan luas lahan sekitar 12% dari yang saat ini. Selain itu, pada 2015 nanti akan diselenggarakan pada bulan Agustus.
Freddy juga enggan mengungkap apakah akan tetap dipegang Dyandra atau yang lain. "Tim ini merupakan yang terbaik, tetapi soal dengan siapa perusahaannya, saya masih belum tahu. IIMS 2015 tetap di Jiexpo, karena balai konvensi Dyandra di BSD belum jadi," ujar Freddy.
Hal berbeda justru dilontarkan Jongkie D Sugiarto, Ketua I Gaikindo. Menurut dia, Gaikindo sejauh ini masih belum duduk bareng dengan para agen pemegang merek untuk membahas industri otomotif tahun depan. "Jadi belum tahu proyeksi angka penjualan tahun 2015, IIMS 2015 juga belum tahu dimana dan bekerjasama dengan siapa," katanya lewat pesan singkat ke KONTAN.
Nah, apakah peluang Dyandra masih terbuka lebar untuk menggelar hajatan IIMS 2015? Mari kita tunggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News