Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Dikky Setiawan
Jakarta. Penikmat pesta sepakbola Piala Dunia boleh tersenyum lega. Electronic City Entertainment (ECE) selaku pemegang hak siar Piala Dunia 2010 sudah menetapkan salah satu grup pemilik stasiun televisi terestrial sebagai mitra untuk menyiarkan pertandingan sepakbola akbar empat tahunan itu.
"Yang ambil Global TV sama RCTI. Keputusan ECE itu sudah final," kata sumber KONTAN yang mengetahui transaksi tersebut, pekan lalu. Sekadar informasi, ECE sempat menawarkan hak siar Piala Dunia 2010 tersebut kepada RCTI, SCTV, Indosiar, dan Trans Corp.
Saat dikonfirmasi, Gilang Iskandar, Sekretaris Perusahaan Media Nusantara Citra (MNC), perusahaan yang menaungi RCTI dan Global TV, menolak memberi komentar. Namun ia juga tidak membantah kabar itu. "Sekarang saya belum bisa kasih komentar, pada saatnya nanti akan saya sampaikan," elaknya.
Berbagi keuntungan
Jawaban lebih jelas justru datang dari Presiden Direktur PT Global Mediacom Tbk Hary Tanoesoedibjo. "Saya katakan, MNC pasti terlibat dalam menyiarkan Piala Dunia 2010, tidak dengan stasiun televisi lain," tegas Hary.
Sekadar catatan, Global Mediacom merupakan induk perusahaan MNC. Namun, Hary menolak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kerjasama antara MNC dengan ECE tersebut. "Saya belum bisa menyampaikan lebih detail kerjasamanya, karena saya terikat klausul konfidensial," imbuh Hary.
Asal tahu saja, penjualan lisensi hak siar Piala Dunia di Indonesia kali ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. ECE, sebagai pemegang hak siar Piala Dunia 2010 di Indonesia, tidak melakukan tender terbuka dalam mencari mitra penyiaran.
ECE lebih memilih mendekati langsung beberapa stasiun TV. ECE juga tidak berniat menjual putus siaran pertandingan tersebut secara. Nantinya, ECE dan stasiun TV yang menyiarkan akan berbagi keuntungan dari pendapatan iklan yang diperoleh selama penyiaran Piala Dunia. Sehingga, bisa dipastikan ECE akan memilih stasiun televisi yang menawarkan porsi pembagian laba paling menarik.
Hanya saja, berapa besar penawaran pembagian laba yang diajukan MNC masih belum jelas. Pihak MNC belum bersedia menjelaskan soal pembagian keuntungan ini secara detail. Sementara, Direktur Penjualan dan Pemasaran ECE Fary Farghob sendiri lebih memilih bungkam.
Nilai hak siar Piala Dunia 2010 tentu lebih mahal dari hak siar Piala Dunia 2006 yang kala itu dipegang SCTV. Menurut kabar yang beredar, SCTV saat itu sedikitnya membayar US$ 10 juta untuk mendapatkan hak siar itu.
Angka itu melonjak dua kali lipat ketimbang harga beli hak siar Piala Dunia 2002, yang saat itu disiarkan oleh RCTI. Saat itu, harga hak siar baru sebesar US$ 5 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News