kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.196   54,93   0,77%
  • KOMPAS100 1.105   9,88   0,90%
  • LQ45 877   10,49   1,21%
  • ISSI 221   0,86   0,39%
  • IDX30 448   5,71   1,29%
  • IDXHIDIV20 539   5,02   0,94%
  • IDX80 127   1,32   1,05%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,50   1,02%

Efek El Nino Masih Jadi Ancaman Kinerja Emiten Sawit Tahun Ini


Senin, 18 Maret 2024 / 17:16 WIB
Efek El Nino Masih Jadi Ancaman Kinerja Emiten Sawit Tahun Ini
ILUSTRASI. Produksi sawit di tahun ini masih dipengaruhi efek El Nino atau musim panas berkepanjangan yang terjadi pada tahun lalu


Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi sawit di tahun ini masih dipengaruhi efek El Nino atau musim panas berkepanjangan yang terjadi pada tahun lalu. Fenomena ini dinilai dapat menurunkan produksi sawit, baik untuk tandan buah segar (TBS) maupun Crude Palm Oil (CPO).

Direktur Utama PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Santosa menyampaikan tren produksi sawit memang menunjukkan penurunan pada kuartal I-2024 di luar efek dari El Nino yang terjadi pada tahun lalu. AALI pun masih mengamati lebih lanjut terkait dampak El Nino yang bakal memengaruhi produksi sawit di tahun ini.

"Memang secara umum di kuartal I-2024 selalu turun produksi karena seasonal low crop. Kemudian apakah ini (penurunan produksi) akan lebih panjang karena adanya efek El Nino masih kita cermati lebih lanjut," kata Santosa kepada Kontan, Senin (18/3).

Baca Juga: AALI Targetkan Program Replanting Perkebunan Sawit Sekitar 5.000 Hektar

Santosa memperkirakan produksi sawit AALI tahun ini akan stabil di sekitar pencapaian produksi tahun lalu untuk kebun-kebun inti. Dalam catatan Kontan, produksi TBS dari kebun inti AALI pada tahun 2023 mencapai 3,31 juta ton atau naik 4,8% dari produksi TBS pada 2022 yang hanya sebesar 3,15 juta ton. 

"Sementara untuk TBS dari luar (plasma) masih perlu dicermati dari efek cuaca yang tidak menentu saat ini," ucapnya.

Santosa menerangkan, strategi perusahaan tahun ini tetap berfokus pada operational excellence, terutama menghadapi libur Lebaran di mana sebagian besar tenaga kerja akan mudik dalam waktu yang cukup lama pada kuartal 2-2024.

 

"Fokus operational excellence ini agar utamanya rotasi panen bisa segera normal dengan kecukupan jumlah tenaga kerja," ujarnya.

Sekretaris Perusahaan Cisadane Sawit Raya (CSRA), Iqbal Prastowo mengamini bahwa efek El Nino mampu menurunkan produksi sawit. Namun, dampak dari fenomena ini baru terlihat setelah 1-2 tahun sejak El Nino terjadi.

Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Menggenjot Produksi TBS dan CPO di Tahun Ini

"Dampak El Nino biasanya baru terasa 1-2 tahun setelahnya sehingga kita baru dapat melihatnya pada pertengahan tahun ini sampai tahun depan," kata Iqbal kepada Kontan, Senin (18/3).

Kendati demikian, Iqbal mengatakan pada tahun ini CSRA optimis kinerja produksi sawit tetap tumbuh positif. CSRA memiliki target produksi TBS inti tahun ini sebesar 380.000 ton atau meningkat sekitar 13% dari realisasi produksi di tahun lalu 335.654 ton.

 

Sementara, untuk produksi CPO ditargetkan tumbuh menjadi 80.000 ton atau meningkat 64% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 48.663 ton.

"Strategi untuk menggenjot produksi melalui mekanisasi panen, pemupukan yang terukur dan optimal serta optimalisasi PKS (Pabrik Kelapa Sawit) di Labuhan Batu dan Tapsel," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×