Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) telah melakukan pensiun dini 1.008 karyawannya.
Ini merupakan sebagai bagian dari upaya efisiensi dan transformasi perusahaan.
Langkah ini berdampak pada pencapaian EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) perusahaan, meskipun dampaknya tergolong minimal.
Meskipun EBITDA mengalami sedikit penurunan akibat program pensiun dini tersebut, Telkom mencatat normalisasi EBITDA yang tetap tumbuh sebesar 1,9 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp 39,1 triliun dengan margin 51,9 persen.
Jika perhitungan program pensiun dini dikeluarkan dari laporan, EBITDA tetap menunjukkan pertumbuhan yang stabil.
"Normalisasi EBITDA kami tumbuh sebesar 1,9 persen year on year dengan margin yang stabil di 51,9 persen dibandingkan kuartal pertama tahun 2024," ujar Direktur Keuangan Telkom Indonesia, Heri Supriadi, di Jakarta, Selasa (26/8/2024).
Heri juga menjelaskan bahwa laba bersih operasional perusahaan mengalami peningkatan sebesar 4,2 persen YoY dengan margin laba bersih operasional sebesar 17,3 persen, setelah mengeluarkan dampak dari program pensiun dini, mark to market GoTo, serta one-off dari unlock value.
Baca Juga: Gencar Ekspansi, Telkom (TLKM) Bidik Kapasitas Data Center Jadi 500 MW di 2030
Di sisi beban operasional, Heri menambahkan bahwa selain program pensiun dini, kenaikan beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi dapat dikendalikan dengan baik, sehingga tumbuh di bawah pertumbuhan pendapatan.
Program pensiun dini ini merupakan bagian dari strategi transformasi Telkom. Strategi ini diimplementasikan terutama setelah adanya pemindahan bisnis IndiHome ke Telkomsel, dengan tujuan untuk membuat perusahaan lebih ramping dan meningkatkan talenta digital yang berdampak pada produktivitas dan efisiensi.
"Program pensiun dini ini dilakukan untuk mendorong perusahaan menjadi jauh lebih ramping dan meningkatkan talenta digital yang berpengaruh positif pada produktivitas dan efisiensi di Telkom," kata Heri.
Heri menegaskan, program pensiun dini merupakan bagian dari pengendalian kompetensi di Telkom dan memberikan ruang bagi talenta-talenta yang lebih relevan dengan perkembangan bisnis di masa depan.
Baca Juga: Telkom Indonesia (TLKM) Bidik Pendapatan Tumbuh Low Single Digit di 2024
“Dengan program pensiun dini ini, kami berharap dapat terus mendukung transformasi perusahaan menuju digitalisasi, sambil memastikan bahwa struktur organisasi tetap efisien dan produktif untuk menghadapi tantangan bisnis di masa mendatang,” tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Telkom Indonesia Pensiun Dini 1.008 Karyawan"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News