Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jaringan rumah sakit milik Sinar Mas Grup Eka Hospital bakal segera menyiapkan ekspansi untuk tahun ini. Hal tersebut guna mendukung pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan.
Director of Corporate Customer Relation Eka Hospital James Carlos mengatakan, untuk mewujudkan visi-misi dan sebagai jaringan rumah sakit, Eka Hospital akan terus memperluas jaringannya. Menurutnya, hal tersebut juga untuk mengimbangi ketidakseimbangan antara jumlah rumah sakit dan penduduk.
Menilik data Kementerian Kesehatan, tercatat jumlah rumah sakit di seluruh Indonesia sebanyak 2.881 unit. Kemudian, dari jumlah tempat tidur ada sebanyak 318.233 unit. Padahal, jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 267 juta jiwa. Hal tersebut sudah menunjukkan ketimpangan.
Baca Juga: Eka Hospital masih kaji penanganan pasien kanker di rumah sakitnya
"Kami akan terus menambah jaringan karena mengingat data Kementerian Kesehatan yang mana jumlah penduduk dan rumah sakit belum berimbang," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (3/2).
Sayang, ia enggan merinci rencana ekspansinya tersebut. Dari sisi lokasi, ia menyebut telah ada beberapa daerah yang sedang dikaji bersama ahli untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Direktur Utama PT Ekamas International Hospital Francinita Nati bilang, tahun ini pihaknya berencana menambah 2-3 rumah sakit baru di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur. Selain itu, pihaknya juga akan menambah kapasitas tempat tidur di salah satu jaringan rumah sakitnya di BSD, Tangerang.
Sepanjang tahun lalu, jaringan rumah sakit yang tergabung dalam Sinar Mas Grup ini telah menambah dua rumah sakit baru, yakni Eka Hospital Cibubur dan Eka Hospital Harapan Indah, Bekasi. Dari kedua rumah sakit tersebut, pihaknya menggelontorkan dana investasi masing-masing US$ 40 juta dan Rp 400 miliar.
Baca Juga: Sinar Mas Membuka Jaringan RS di Bekasi
Sedangkan, investasi yang disiapkan tahun ini, James enggan membeberkannya. Menurutnya, hal tersebut masih dalam kajian lantaran tergantung daerah, tingkat kebutuhan, dan fasilitas yang dikembangkan.
"Itu menjadi satu kesatuan yang kami kaji untuk membangun satu rumah sakit sehingga kami belum bisa konfirmasi angaran pastinya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News