kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Ekonomi rakyat terkikis akibat virus corona, tarif listrik diharapkan turun


Senin, 30 Maret 2020 / 18:13 WIB
Ekonomi rakyat terkikis akibat virus corona, tarif listrik diharapkan turun
ILUSTRASI. Ilustrasi tarif listrik


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

Mengacu Permen ESDM No 28/2016, biaya pokok penyediaan tenaga listrik terdiri atas nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, Indonesia Crude Price (ICP), dan inflasi. Fahmy menyebut, ICP memiliki porsi terbesar dalam pembentukan struktur tarif listrik PLN.

Per Februari lalu ICP mengalami penurunan sebesar US$ 8,77 per barel menjadi US$ 56,61 per barel.

Menurut Fahmy, penurunan ICP tersebut sudah bisa menjadi dasar yang kuat untuk diberlakukannya penyesuaian tarif listrik kendati di sisi lain inflasi meningkat dan rupiah sedang tertekan. "Dengan kondisi seperti sekarang, PLN diprediksi bisa menurunkan tarif listrik untuk rumah tangga sekitar 10%--15%," terang dia, Senin (30/3).

Baca Juga: Ada corona, YLKI usul supaya tarif listrik diturunkan

Dengan adanya penurunan ICP yang mengikuti tren koreksi harga minyak global, PLN diyakini tidak akan terbebani ketika tarif listrik turun.

Fahmy pun menyatakan, selain menyelamatkan daya beli masyarakat, penyesuaian tarif listrik juga bisa menjadi katalis untuk meminimalisasi risiko penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih dalam akibat dampak virus corona.

"Ekonomi Indonesia hampir dipastikan turun karena wabah virus corona. Penurunan tarif listrik mestinya sedikit banyak berperan menjaga agar ekonomi Indonesia tidak turun terlalu parah," kata dia.



TERBARU

[X]
×