Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Maraknya pemberlakuan sertifikasi kopi ramah lingkungan di negara-negara konsumen di Eropa atau di Amerika Serikat (AS), ternyata tidak mempengaruhi kinerja ekspor kopi dari Indonesia.
Meski demikian, bila masalah sertifikasi tidak terselesaikan, citra kopi Indonesia bisa terganggu. Pendapat itu disampaikan oleh Pranoto Soenarto, Wakil Ketua Umum AEKI Bidang Spesialis dan Industri Kopi, Selasa (26/6).
Pranoto bilang, saat ini negara yang paling keras yang memberlakukan adanya sertifikasi kopi asal Indonesia adalah Swiss. "Kami menjadi permainan negara-negara konsumen kopi," keluh Pranoto.
Pranoto mencontohkan, beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Eropa dan AS kini banyak mempermasalahkan kopi luwak asal Indonesia. Menurutnya, kopi luwak yang ditangkarkan mengakibatkan populasinya di alam menjadi berkurang, dan dianggap menyakiti binatang liar.
Pranoto bilang, isu lingkungan yang dihembuskan pihak-pihak di negara konsumen itu, dalam jangka pendek belum mempengaruhi kinerja ekspor kopi Indonesia. Namun, bila kondisi ini tidak segera diselesaikan citra kopi Indonesia akan terganggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News