Reporter: Handoyo | Editor: Edy Can
JAKARTA. Ekspor kopi ke Amerika Serikat melonjak. Data Kementerian Perdagangan menunjukkan, ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat pada Januari 2012 melesat 68% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 33,3 juta. Tahun 2011 lalu, nilai ekspor kopi mencapai US$ 326 juta atau melejit 37,61% dibandingkan 2010 silam.
Bahkan, Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) mencatat, Amerika Serikat menjadi pasar utama kopi asal Indonesia. "Ekspor kopi Indonesia ke Amerika bisa mencapai 40% dari total ekspor," kata Ketua Bidang Industri dan Spesialti AEKI Pranoto Soenarto, Senin (14/5).
Kopi yang menjadi andalan Indonesia adalah jenis Arabika. Hampir sebagian besar kopi Arabika ini dipasok dari Mandailing dan daerah sekitar Sumatera Utara.
Pranoto mencatat produksi kopi Arabika Mandailing mencapai 120.000-150.000 ton per tahun. Sedangkan, Arabika Java mencapai 10.000 ton-12.000 ton dan Arabika Toraja sebanyak 4.000 ton.
Dipasar Amerika, kopi Arabika Indonesia dibanderol sekitar US$ 6 hingga US$ 7 per kilogram. Harga ini lebih tinggi ketimbang kopi asal Brasil yang berada dikisaran US$ 5,5 per kg-US$ 6 per kg. "Meskipun sedikit lebih mahal namun, kualitas kopi Indonesia lebih baik," kata Pranoto yang juga Direktur Operasional PT Excelso Multi Rasa.
Presiden Direktur PT Indokom Citra Persada Saimi Saleh juga mengamini soal ekspor kopi ke Amerika Serikat ini. Dia bilang, potensi pasar kopi di Amerika Serikat cukup menjanjikan.
Tahun lalu, Indokom Citra Persada mengekspor kopi sebanyak 28.000 ton. Rinciannya, sebesar 71,5% atau 23.600 ton merupakan jenis kopi Robusta sedangkan sisanya 28,5% atau 4.400 ton adalah jenis Arabika.
Melihat peluang pasar kopi yang lebih baik, Indokom Citra Persada akan menggenjot kinerja ekspor kopi Arabika. Cuma Saimi tidak memasang target yang muluk-muluk. Menurutnya, target tahun ini masih sama dengan 2011 lalu. "Kalau ada peningkatan jumlahnya sedikit," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News