Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Udang masih menjadi komoditas primadona Indonesia. Pasalnya, dari tahun ke tahun ekspor udang masih menduduki nomor wahid di seluruh jenis komoditas perikanan Indonesia.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) periode Januari sampai Agustus 2016 secara volume naik 6,84% menjadi 136.323 ton dari 127.590 ton di tahun 2015 dalam periode yang sama. Sedangkan, secara nilai naik 3,75% menjadi US$ 1,13 miliar dari US$ 1,09 juta.
Nilanto Prabowo Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP mengaku peningkatan ekspor udang ini karena tingginya permintaan pasar luar negeri. Kebanyakan produk udang Indonesia diekspor ke Amerika, Jepang, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
" Udang kita laku keras (di pasar luar negeri), tidak diapa-apain saja laku disana," katanya, Rabu (16/11).
Pemerintah menargetkan produksi udang dapat mencapai 713.000 ton. Untuk menggenjot produksi udang, pemerintah melakukan rehabilitasi tambak udang. Sayangnya, Nilanto enggan menjelaskan terkait proyek tersebut.
Budhi Wibowo, Ketua Umum Asosiasi PEngusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) menilai langkah peremajaan tambak udang dibutuhkan, untuk meningkatkan hasil produksi.
Bila dilakukan rehabiltasi pada 5.000 Hektare (Ha), produksi yang dihasilkan dapat mencapai 120 juta Kilogram (Kg). Atau setiap hektare-nya dapat dipanen dua kali dalam setahun dengan hasil produksi sekitar 15 ton tiap kali panen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News