kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Electrum dan Pertamina NRE Jajaki Kerja Sama Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik


Minggu, 13 November 2022 / 09:30 WIB
Electrum dan Pertamina NRE Jajaki Kerja Sama Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
ILUSTRASI. Electrum, usaha patungan antara Gojek dan TBS Energi Utama, menandatangani pokok-pokok kerja sama terms sheet dengan Pertamina NRE


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Electrum, perusahaan patungan (joint venture) antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), pada Sabtu (12/11) menandatangani pokok-pokok kerja sama terms sheet (Heads of Agreement Terms Sheet) dengan Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero).

Penandatanganan kesepakatan dilakukan oleh Managing Director Electrum Patrick Adhiatmadja dan Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro.

Electrum dan Pertamina NRE akan menjajaki kerja sama ekosistem kendaraan listrik termasuk kolaborasi terkait infrastruktur baterai seperti pengembangan teknologi, manufaktur, hingga komersialisasi. 

Baca Juga: GoTo Gandeng Pertamina Perkuat Bisnis Motor Listrik Electrum

Langkah ini kembali menegaskan komitmen Electrum sebagai penggagas gerakan pembangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi serta terlengkap di Indonesia.

Managing Director Electrum Patrick Adhiatmadja menyatakan kesiapan perusahaan untuk menghadirkan ekosistem kendaraan listrik yang lengkap dan terintegrasi. Dalam hal ini, Electrum dan Pertamina NRE siap mendukung tercapainya target transformasi energi nasional. 

"Potensi adopsi kendaraan listrik di Indonesia membutuhkan kolaborasi menyeluruh dari berbagai pihak, termasuk swasta dan BUMN, agar ekosistem kendaraan listrik dapat berkembang secara optimal dan dapat dimanfaatkan secara luas,” ujar dia dalam siaran pers, Sabtu (12/11).

Dalam kesempatan yang sama, Dannif Danusaputro, CEO Pertamina NRE menyampaikan, perubahan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik cepat atau lambat pasti terjadi. Pertamina NRE melalui Indonesia Battery Corporation berpartisipasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. 

"Kami yakin kolaborasi dengan berbagai pihak akan mempercepat pengembangan ekosistem ini, termasuk kerja sama strategis dengan Electrum ini,” kata dia.

Lebih lanjut, Patrick dalam pemaparan di acara BloombergNEF Summit Bali 2022 menyampaikan bahwa Indonesia telah berada di jalur yang tepat untuk mengakselerasi adopsi kendaraan listrik di Asia Tenggara. 
Menurutnya, pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dapat memberikan nilai tambah terhadap ekonomi senilai US$ 10 miliar dan membuka sampai dengan 200.000 lapangan pekerjaan baru hingga 2030.

Indonesia punya tiga keunggulan utama dalam pengembangan industri kendaraan listrik. Pertama, posisi  Indonesia sebagai pasar motor roda dua terbesar di Asia Tenggara. Kedua, sudah memiliki kemampuan dalam manufaktur kendaraan bermotor. Terakhir, cadangan nikel terbesar di dunia yang menjadi bahan utama pembuatan baterai. 

Baca Juga: Ambisi GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Realisasikan Komitmen Net Zero Emission

"Ketiga hal ini, menegaskan bahwa potensi motor listrik Indonesia patut digarap serius, bahkan sudah banyak dilirik investor global,” imbuh Patrick.

Dia menambahkan, guna mengoptimalkan potensi tersebut masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di sisi suplai dan permintaan. Pembangunan infrastruktur baterai merupakan salah satu solusi untuk memastikan akselerasi pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. 
Pengembangan kendaraan listrik harus berjalan beriringan dengan pembangunan infrastruktur baterainya. Electrum berada di posisi strategis untuk terus mendapatkan pandangan mengenai pengembangan infrastruktur baterai terutama mekanisme pengisian ulang daya baterai lewat uji coba yang dilakukan bersama mitra driver Gojek.

Sebelumnya, Electrum telah bekerja sama dengan anak usaha Pertamina lainnya yaitu Pertamina Patra Niaga untuk uji coba kendaraan listrik di Jakarta bersama Gogoro dan Gesits.

Pertamina sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia juga memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan energi nasional. Di sisi lain, Pertamina juga secara aktif sedang dan akan melakukan dekarbonisasi bisnisnya, serta membangun bisnis hijau melalui anak usahanya, Pertamina NRE.

Tidak saja ekosistem kendaraan listrik, Pertamina NRE juga mengembangkan bahan bakar non fosil untuk kendaraan, yaitu hidrogen bersih. Hidrogen bersih, yaitu hidrogen biru dan hidrogen hijau dapat menjadi solusi bagi sektor industri yang sulit didekarbonisasi (hard-to-abate industries) dan sektor transportasi.

Pertamina NRE juga berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis untuk mengembangkan hidrogen bersih. Pertamina NRE berkomitmen untuk mendukung net zero roadmap Indonesia serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui implementasi environment, social, and governance (ESG).

Kolaborasi Electrum dan berbagai pihak termasuk Pertamina NRE dinilai menjadi salah satu contoh, langkah strategis yang perlu diambil untuk menghadirkan ekosistem yang inklusif dan inovatif sebagai perwujudan visi dan misi Indonesia untuk menjadi pionir dalam pengembangan kendaraan listrik baik secara regional maupun global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×