kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ambisi GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Realisasikan Komitmen Net Zero Emission


Senin, 31 Oktober 2022 / 16:43 WIB
Ambisi GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Realisasikan Komitmen Net Zero Emission
ILUSTRASI. Grup GoTo melalui Electrum, ikut serta mendukung penyelenggaraan G20


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesadaran terhadap kendaraan ramah lingkungan yang berkelanjutan di Indonesia makin tinggi. Terlebih kini pemerintah pun mulai menggelontorkan sejumlah insentif untuk sektor kendaraan listrik.

Tak hanya pelaku industri otomotif saja yang mulai gencar merilis sejumlah kendaraan listrik, baik roda empat maupun roda dua, kini perusahaan yang bergerak di bisnis transportasi pun mulai melirik peluang.

Salah satunya yang dilakukan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Untuk mewujudkan visi perusahaan dalam pengembangan transportasi ramah lingkungan yang berkelanjutan, perusahaan pun membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang diberi nama Electrum.

Perusahaan patungan yang fokus pada bisnis energi baru terbarukan (EBT) ini makin giat dapat usahanya mendorong transportasi ramah lingkungan. Hal itu sejalan dengan komitmen antara GoTo dan TBS Energi Utama untuk mencapai Net Zero Emissions awata nol emisi karbon pada tahun 2030.

Baca Juga: Motor Listrik Electrum Jadi Kendaraan Resmi KTT G20 di Bali

Nah, untuk mulai mewujudkan target Net Zero Emissions di tahun 2030 itu, Gojek mulai melakukan uji coba motor listrik. Uji coba motor listrik dilakukan Gojek untuk kawasan Jakarta Selatan dimulai sejak bulan Februari 2022.

Electrum, pun menjadi penyalur bagi motor listrik yang digunakan mitra driver Gojek di kawasan Jakarta Selatan itu.

Menurut Managing Director Electrum Patrick Adhiatmaja, hingga bulan Oktober ini, baru ada dua produsen motor listrik yang digandeng perusahaan. Pertama, Gogoro, yang merupakan perusahaan manufaktur asal Taiwan.

Kedua, Gesits, yang merupakan produk dari PT Wika Industri Manufaktur (WIMA). Diketahui, WIMA merupakan anak usaha dari PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Dalam delapan bulan sejak uji coba komersial itu diluncurkan, opersional motor listrik Electrum telah berhasil mencatatkan jarak tempuh sejauh 4  juta kilometer (km). Raihan tersebut merupakan jarak yang telah ditempuh secara kumulatif oleh ratusan mitra pengemudi Gojek yang menggunakan motor listrik Electrum di Jakarta Selatan selama masa uji coba komersial.

Patrick pun sempat menyebut, pencapaian itu setara dengan penghematan 85 ton CO2 netto per 1 juta km.

Baca Juga: Electrum Targetkan 500 Unit Sepeda Motor Listrik Hingga Akhir 2022

Penggunaan uji coba ini tak hanya dilakukan untuk satu layanan saja, tetapi untuk beragam layanan aplikasi Gojek, yakni layanan antar penumpang (seperti GoRide Electric & GoRide), layanan pesan antar makanan (GoFood), dan layanan pengiriman barang (GoSend).

Pencapaian ini juga menunjukkan bahwa minat yang tinggi dari pengguna Gojek terhadap solusi transportasi yang rendah emisi dan berkelanjutan.

Uji Coba di KKT G20

Setelah sukses dengan uji coba komersil motor listrik di Jakarta Selatan, GoTo pun ikut mendukung penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Melalui Electrum, Gojek menyiapkan 50 motor listrik yang digunakan untuk mendukung mobilitas peserta dan panitia pada KTT G20 di kawasan Nusa Dua, Bali sejak 20 Oktober 2022.

Tak main-main, Gojek pun sudah memilih 150 mitra pengemudi terpilih untuk ikut serta dalam mendukung KTT G20 ini. Head of Public Policy and Government Relations GoTo Shinto Nugroho menjelaskan, akan ada 11 shuttle motor yang disiapkan di kawasan Nusa Dua yang bisa digunakan untuk peserta, panitia maupun delegasi G20 menunggu motor listrik Gojek ini.

Karena melakukan uji coba di gelaran internasional, GoTo pun cukup serius dalam memilih mitra pengemudi. Buktinya, para mitra pengemudi harus melakukan sejumlah tes sebelum akhirnya terpilih.

Sedikitnya ada 1.000 pelamar dari mitra pengemudi Gojek yang ingin ikut ambil bagian dalam uji coba motor listrik di Bali ini. Namun, perusahaan akhirnya hanya mengambil 150 mitra pengemudi terbaik.

Setelah terpilih pun, 150 mitra pengemudi ini harus mengikuti pelatihan khusus seputar service excellence, pengenalan kendaraan listrik hingga Bahasa Inggris dasar.

Keputusan GoTo untuk ikut serta mendukung penyelenggaraan G20 ini pun mendapat sambutan positif, tak hanya dari pengguna namun jaga dari mitra pengemudi. Bahkan, hampir semua mitra pengemudi yang telah menjajal motor listrik mengatakan, kendaraan ini lebih baik ketimbang motor konvensional.

"Biaya operasional lebih rendah karena kami tidak perlu beli BBM yang sedang naik dan ganti oli. Selain itu, waktu penggantian baterai lebih cepat ketimbang ngantri BBM," kata Diah Puspitasari, yang merupakan salah satu mitra pengemudi Gojek.

Baca Juga: Kendaraan Listrik Bakal Meramaikan Ajang KTT G20 Bali

Asal tahu saja, dua motor listrik Gojek, Gogoro dan Gesits, menggunakan baterai. Jadi, jika baterai motor listrik habis, mitra pengemudi tinggal menuju tempat penukaran baterai (batteray swap).

Kelebihan lain dari motor listrik ini adalah suaranya yang lebih lembut dan hampir tidak terdengar. Ini pun dianggap Diah membuat polusi suara berkurang cukup signifikan.

Di sisi lain, kecepatan motor listrik yang digunakan Gojek pun tidak terlalu lambat. Setidaknya, Gogoro dan Gesits memiliki kecepatan antara 80 km per jam hingga 90 km per jam.

Tak ayal banyak mitra pengemudi Gojek yang berharap dapat memiliki motor listrik. Dan lagi-lagi, hal ini pun kian menguatkan rencana Net Zero Emissions di tahun 2030.

Ekspansi Electrum

Pasar motor listrik di Indonesia dinilai masih cukup besar dan mampu tumbuh signifikan. Terlebih pemerintah makin semangat dalam mencanangkan program green mobility dengan menargetkan produksi 2 juta motor listrik di 2025.

Hal ini sejalan dengan keluarnya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Electrum pun memiliki mimpi besar dengan menjadi salah satu produsen motor listrik. Tapi untuk sampai ke arah itu, perusahaan memilih untuk bekerjasama terlebih dahulu dengan sejumlah produsen motor listrik.

"Memang ada ke arah sana (memproduksi motor listrik sendiri)," tegas Patrick.

Sayangnya, Patrick masih belum membeberkan kapan rencana tersebut bisa direalisasikan. Yang jelas, di tahun depa, Electrum berniat menambah mitra produsen motor listrik. Saat ini, Electrum pun sedang dalam pembicaraan dengan sejumlah produsen motor listrik.

"Saat ini kan baru Gogoro dan Gesits, tapi mudah-mudahan di tahun depan bisa tambah lagi," ujar Patrick.

Hingga akhir tahun 2022, Electrum menargetkan dapat memiliki sekitar 500 unit motor listrik. Di mana, saat ini Electrum telah memiliki sekitar 400 unit motor listrik.

"Tetapi yang sudah kami distribusikan masih di bawah 400 unit," ungkap Patrick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×