Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan keenam ruas jalan tol dalam kota oleh PT Jakarta Tollroad Development secara keseluruhan diprediksi rampung pada 2023. Perusahaan optimistis, target itu tercapai, meski saat ini pembebasan lahan masih terus dilakukan.
Direktur Utama PT Jakarta Tollroad Development Frans S. Sunito mengatakan, selama ini, proses pembebasan tanah yang dilakukan sudah cukup lancar, meski belum semuanya selesai dilakukan. "Sebagian sudah selesai. Karea dibangun di atas jalan yang ada, jadi enggak perlu pembebasan tanah. Tetapi tetap ada bagian-bagian yang harus dibebaskan misal di titik keluar masuknya jalan tol, lalu di titik simpang susun," ungkap Frans, Selasa (20/3).
Kendati begitu, lanjut Frans, proses pembebasan lahan di beberapa titik tersebut masih terus dilakukan, bahkan untuk pembangunan ruas tol tahap pertama, yakni Semanan-Pulo Gebang.
Beberapa waktu lalu, pemerintah sempat melakukan pemberhentian sementara proyek-proyek elevated. Namun begitu, Frans mengaku pengerjaan proyek tol dalam kota tidak terlalu terganggu karena sebagian pengerjaan masih fokus di bawah seperti pembangunan fondasi. "Kami batasi 3 meter. Di atas 3 meter enggak boleh kerja, jadi tiang memang sudah ada yang di atas 3 meter cuma masih sedikit. Kami masih konsentrasi pada fondasi," ungkap Frans.
Menurutnya, pemberhentian sementara yang hanya dilakukan dua hari, tidak akan terlalu berdampak pada target perusahaan yang ingin menyelesaikan pembangunan keenam ruas tol hingga tahun 2023. Pasalnya, kata Frans, ketika sebuah proyek sudah memenuhi semua prosedur keselamatan, perhitungan, dan cara pengawasan, proyek tersebut sudah bisa dilanjutkan. "Jadi tidak terganggu," imbuhnya.
Kendati begitu, hingga saat ini perusahaan masih terus melakukan pembebasan lahan yang sebagian kecil belum selesai dikerjakan. Menurut Frans, beberapa titik yang masih dalam tahap pembebasan lahan adalah titik-titik ke luar-masuknya jalan tol.
"Pembebasan masih jalan terus. Yang sedang kami bangun (Semanan-Pulo Gebang), itu masih ada pembebasan lahan," katanya. Di luar titik-titik tersebut, Frans mengaku tidak perlu ada pembebasan karena pembangunan proyek tersebut dilakukan di atas jalan yang ada.
Sebagaimana diketahui, Jakarta Tollroad merupakan konsorsium yang terdiri dari sejumlah BUMN dan BUMD, dengan PT Jaya Real Property Tbk (PJRT) sebagai pemilik saham mayoritas sebesar 28,85%. Selain Jaya Real Property, konsorsium tersebut juga terdiri dari PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) dengan porsi kepemilikan saham 25,15%, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) dengan porsi saham 20,5%, PT Pembangunan Jaya sebesar 18,27%, PT Jakarta Propertindo 3,18%, serta sisa kepemilikan saham sebesar 4,05% dimiliki oleh beberapa investor strategis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News