kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.340.000   -1.000   -0,04%
  • USD/IDR 16.712   -13,00   -0,08%
  • IDX 8.570   155,90   1,85%
  • KOMPAS100 1.188   24,76   2,13%
  • LQ45 863   17,67   2,09%
  • ISSI 300   6,15   2,09%
  • IDX30 447   6,81   1,55%
  • IDXHIDIV20 518   8,17   1,60%
  • IDX80 134   2,95   2,26%
  • IDXV30 137   1,51   1,12%
  • IDXQ30 143   2,38   1,69%

Energi panas bumi tak laku di pasar dalam negeri


Senin, 27 Januari 2014 / 22:35 WIB
Energi panas bumi tak laku di pasar dalam negeri
ILUSTRASI. P2P Lending


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Rahmat Gobel menjelaskan pembangunan energi panas bumi belum bisa berkembang dengan baik. Pasalnya pemanfaatan energi tersebut belum banyak digunakan oleh pengusaha dan pengembang.

"Pemanfaatan energi panas belum bisa menciptakan global market (pasar global)," ujar Gobel, Senin (27/1).

Gobel pun memprediksikan bahwa pengguna panas bumi di Indonesia hanya ada satu perusahaan yakni PT PLN (persero). Dalam hal ini PLN membutuhkan energi tersebut untuk pembangkit listrik.

"Karena kondisi panas bumi itu kondisinya single buyer, pembelinya hanya PLN," ujar Gobel.

Gobel menjelaskan jika ada single buyer yang jual banyak tapi yang membeli hanya satu, harga pasar tidak akan terbentuk. Selama hanya PLN yang menggunakan, energi panas bumi belum laku dijual di pasar dalam negeri.

"Kalau keekonomian seperti itu, multi seller multi buyer, baru terbentuk harga pasar," ujar Gobel. (Adiatmaputra Fajar Pratama )

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×