Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ericsson Indonesia menyebut adopsi jaringan internet 5G terus berkembang secara global seiring pesatnya kemajuan teknologi dan permintaan layanan internet yang tinggi dari masyarakat.
President of Ericsson Indonesia Jerry Soper menyampaikan, konektivitas merupakan elemen dasar dalam digitalisasi. Aspek konektivitas pun sangat penting untuk diperhatikan ketika melakukan pengembangan jaringan 5G di berbagai tempat.
Pengembangan jaringan 5G membutuhkan infrastruktur terkait konektivitas internet yang mumpuni. Maka dari itu, Ericsson menganggap perlunya upaya-upaya inovasi dan kolaborasi yang lebih gencar antar stakeholder terkait demi menghadirkan layanan jaringan 5G kepada masyarakat.
Baca Juga: Perkuat Inovasi Ekosistem 5G, Kominfo dan Pelaku Usaha Luncurkan Portal 5Gnow.id
“Diperlukan pula regulasi yang tepat untuk mendorong percepatan pengembangan infrastruktur digital,” ujar Jerry dalam acara Imagine Live 2023 di Jakarta, Selasa (8/8).
Lantas, Ericsson akan terus berkomitmen mendukung agenda pemerintah dalam mendorong transformasi digital di Indonesia melalui adopsi teknologi terkait jaringan 5G.
Ericsson sendiri mengklaim sebagai penyedia jaringan 5G terbesar di dunia. Saat ini, Ericsson memiliki 147 jaringan 5G yang tersebar di 63 negara seluruh dunia. Dari total jaringan 5G tersebut, sebanyak 18 jaringan berada di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri, menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), saat ini jaringan 5G telah menjangkau 50 kabupaten di seluruh penjuru Tanah Air.
“Sekitar 50% trafik jaringan 5G global, di luar kawasan China, dibawa oleh Ericsson Radio Networks,” imbuh dia.
Baca Juga: Telkomsel, Ericsson & Qualcomm Berkolaborasi Kembangkan Teknologi FixedWirelessAccess
Jumlah pelanggan (subscriptions) layanan 5G juga tergolong besar dan bakal terus meningkat signifikan pada masa depan. Hingga akhir 2023, Ericsson memproyeksikan pelanggan 5G di seluruh dunia akan mencapai 1,5 miliar pelanggan. Jumlah ini berpotensi melesat menjadi 4,6 miliar pelanggan pada 2028 mendatang.
Khusus di Asia Tenggara dan Oseania, jumlah pelanggan internet 5G diprediksi Ericsson mencapai 430 juta pelanggan pada 2028 atau berkontribusi sekitar 34% dari total mobile subscriptions.
Jerry pun optimistis dengan prospek pengembangan jaringan 5G di Indonesia pada masa depan. Hal ini sejalan dengan banyaknya jumlah pengguna internet yang kemudian bermuara pada tumbuhnya ekonomi digital di Tanah Air secara masif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News