Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Pembahasan mengenai sharedown Blok Mahakam terus berlanjut. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan disebut-sebut tetap ingin sharedown Blok Mahakam untuk Total E&P Indonesie maksimal 39%.
Namun, hal itu dibantah Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Hadi M. Djuraid. Ia menyebut, Menteri ESDM justru menginginkan sharedown Blok Mahakam dibicarakan secara business to business ( B to B). "Eggak benar, sejak awal Pak Jonan menghendaki soal itu dibicarakan B to B antara Pertamina dan Total," kata Hadi, Kamis (24/8) malam.
Lanjut Hadi, Menteri ESDM hanya fokus pada produksi Blok Mahakam agar tidak menurun setelah dilakukannya alih kelola pada 1 Januari 2018. "Yang ditekankan adalah jangan sampai produksi Blok Mahakam turun," imbuhnya.
Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam menyebut, pemerintah tidak pernah membicarakan mengenai sharedown sebesar 39%. "Setahu saya justru pemerintah menyerahkan masalah sharedown kepada Pertamina untuk melakukan proses secara B to B, jika memang Total/Inpex berminat untuk ikut mengelola Blok Mahakam," kata Alam.
Seperti diketahui, Pertamina akan menjadi operator Blok Mahakam mulai 1 Januari 2018. Meski begitu, Total E&P Indonesie yang saat ini menjadi operator Blok Mahakam disebut masih ingin memiliki share di blok tersebut.
Berdasarkan keputusan menteri sebelumnya, maksimal porsi saham yang bisa dilepas Pertamina di Blok mahakam sebesar 30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News