kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ESDM: Batubara Indonesia masih banyak, 65 tahun umur cadangan


Selasa, 27 Juli 2021 / 22:31 WIB
ESDM: Batubara Indonesia masih banyak, 65 tahun umur cadangan
ILUSTRASI. Sebuah truk pengangkut batu bara melintasi jalan tambang batubara


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan batubara Indonesia saat ini mencapai 38,84 miliar ton. Dengan asumsi rata-rata produksi batubara sebesar 600 juta ton per tahun, maka umur cadangan batubara diperkirakan masih 65 tahun apabila tidak ada temuan cadangan baru.

Selain cadangan batubara, terdapat pula sumber daya batubara yang tercatat sebesar 143,7 miliar ton. Informasi-informasi ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ridwan Djamaluddin dalam Webinar "Masa Depan Batubara dalam Bauran Energi Nasional", Senin (26/7).

“Batubara kita masih banyak. Kita punya 65 tahun umur cadangan. Sebagian besar ada di Kalimantan dan Sumatera," kata Ridwan sebagaimana dikutip dari siaran pers.

Baca Juga: Perusahaan tambang batubara gencar garap proyek hilirisasi dan energi hijau

Ridwan bertutur,  Kalimantan menyimpan 62,1% dari total potensi cadangan dan sumber daya batubara di Indonesia, yaitu 88,31 miliar ton sumber daya dan cadangan 25,84 miliar ton.

Wilayah yang punya potensi tinggi lainnya adalah Sumatera dengan 55,08 miliar ton (sumber daya) dan 12,96 miliar ton (cadangan).

Ridwan mengakui, dari total 1.262 Giga Ton emisi CO2 yang dihasilkan di Indonesia, sebanyak 35% berasal dari pembangkit listrik batubara. Oleh karenanya, Sejalan dengan langkah menekan penurunan emisi gas rumah kaca yang berasal dari sektor energi, Kementerian ESDM mencari terobosan baru melalui penggunaan teknologi berbasis energi bersih.

"Salah satu upaya Pemerintah saat ini adalah mendorong agar batubara dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan lingkungan. Kita selalu berusaha menggunakan teknologi batubara dengan cara yang lebih bersih," tegas Ridwan.

Pada sepanjang tahun 2021 ini, produksi batubara ditargetkan mencapai 625 juta ton. Dari jumlah tersebut, kebutuhan batu bara dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) ditargetkan dapat mencapai 137,5 juta ton.

Baca Juga: Menperin ungkap upaya pemerintah tingkatkan industri penunjang infrastruktur

Sebagai pembanding, realisasi produksi batubara Indonesia di tahun 2020 berjumlah 558 juta ton. Sekitar 134 juta ton di antaranya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI), realisasi produksi batubara Indonesia sebesar 328,75 juta ton dengan rincian 96,81 juta ton (realisasi domestik), 161,99 juta ton (realisasi ekspor), dan 52,22 juta ton untuk DMO per 26 Juli 2021

"Saat ini 80 persen batubara untuk pembangkit listrik," ungkap Ridwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×