kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

ESDM masih cari konsultan untuk Blok Masela


Jumat, 23 Oktober 2015 / 22:35 WIB
ESDM masih cari konsultan untuk Blok Masela


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga saat ini masih belum menentukan konsultan independen untuk Blok Masela.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), IGN Wiratmaja Puja mengatakan hingga saat ini Kementerian ESDM masih terus melakukan seleksi konsultan independen yang akan ditunjuk untuk mengkaji opsi penggunaan LNG untuk blok yang berada di Maluku tersebut.

Wiratmaja bilang Kementerian ESDM akan segera menujukan konsultan independen bertaraf internasional tersebut dalam waktu dekat. "Semoga dalam satu dua minggu ke depan sudah bisa kami tetapkan," kata Wiratmaja, Jumat (23/10).

Konsultan independen ini nantinya akan mengkaji dua opsi pembangunan LNG baik di darat maupun di laut dari sisi teknologi, ekonomi, eksposure dan resiko kapital, efek bergulir , waktu pengerjaan proyek yang akan Inpex Corporation di Blok Masela.

Seperti diketahui, Inpex tengah mengajukan revisi Plan of Development (POD) untuk Blok Masela yang di dalamnya mengajukan pembangunan LNG terapung (offshore). Revisi POD tersebut pun telah disetujui oleh SKK Migas dan telah diajukan kepada Menteri ESDM.

Namun Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli justru mengatakan agar Inpex membangun LNG di darat (onshore). Alasannya, pembangunan LNG di darat dapat membawa efek bergulir yang cukup signifikan bagi Indonesia bagian Timur. Menteri ESDM, Sudirman Said pun memutuskan untuk menunjuk konsultan independen untuk mengkaji ulang kedua opsi tersebut.

Wiratmaja bilang dengan konsultan independen tersebut diharapkan akan ada kajian secara kuantitatif dan bukan sekedar opini. Dengan begitu diharapkan pada akhir tahun sudah ada laporan final dari independen konsultan untuk revisi POD Blok Masela. Sehingga pada awal tahun 2016 Menteri ESDM sudah bisa mengambil keputusan.

Sayangnya keputusan menyewa konsultan independen tersebut malah justru bisa membuat jadwal on stream Blok Masela mundur dari 2024.

Wiratmaja menyebut jadwal on stream Blok Masela tetap bisa sesuai jadwal jika pembangunan LNG dilakukan di laut atau melakukan pembangunan di darat dengan syarat bisa melakukan pembebasan lahan secara cepat untuk digunakan membangun LNG.

"Namun bisa saja mundur jika di darat karena mencari lahan membutuhkan waktu yang lama. Namun dari sisi pengerjaan LNG di darat bisa lebih cepat karena kita sudah biasa membangun LNG di darat," tutup Wiratmaja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×