Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan asumsi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 berada pada kisaran US$ 60 hingga US$ 80 per barel.
Angka itu disesuaikan dengan tren pergerakan harga ICP sepanjang tahun berjalan serta mempertimbangkan berbagai dinamika global yang berpotensi memengaruhi harga minyak dunia.
"Kami mengusulkan dalam rapat yang terhormat ini untuk ICP kita pada RAPBN tahun 2026 di kisaran sekitar US$ 60 sampai US$ 80 per barel," kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam Rapat Kerja dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (2/7).
Bahlil menjelaskan, realisasi ICP periode Januari–Mei 2025 mencapai rata-rata US$ 70,05 per barel. Sementara itu, pada bulan Mei saja, ICP tercatat sebesar US$ 62,75 per barel, dan menjadi US$ 69,33 per barel pada Juni 2025.
Baca Juga: Turun, Harga Minyak Mentah (ICP) Mei 2025 Menjadi US$ 62,75 Per Barel
Usulan kisaran harga tersebut juga telah memperhitungkan potensi gejolak geopolitik yang terjadi, terutama di kawasan Timur Tengah yang menyumbang lebih dari 30% pasokan minyak dunia.
"ketika terjadi gejolak politik yang ada di Timur Tengah itu berdampak sampai dengan pernah angka tembus di atas US$ 80 per barel.
Namun, secara umum beberapa lembaga internasional memperkirakan harga minyak dunia pada 2026 berkisar antara US$ 55 hingga US$ 67 per barel.
Menurut Bahlil, proyeksi harga juga dipengaruhi oleh keseimbangan pasokan dan permintaan global. Saat ini, beberapa negara tengah mengalami kondisi oversupply, sementara permintaan masih bergerak landai.
Sebagai catatan, asumsi ICP dalam APBN 2025 ditetapkan sebesar US$ 82 per barel. Namun, hingga Mei 2025, realisasinya baru mencapai US$ 70,05 per barel. Pemerintah memproyeksikan hingga akhir 2025, harga ICP akan bergerak di rentang US$ 65–US$ 80 per barel.
Baca Juga: Imbas ICP Rendah, PNBP Migas Baru Capai 32% pada Semester I-2025
Berdasarkan dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026, asumsi harga ICP merujuk pada proyeksi sejumlah lembaga internasional.
US Energy Information Administration (EIA) memperkirakan harga rata-rata minyak jenis Brent pada 2026 sebesar US$ 63 per barel, sementara WTI diperkirakan di angka US$ 59 per barel.
Selanjutnya: Pemerintah Kurangi Anggaran Subsidi LPG 3kg 21% Tahun Ini
Menarik Dibaca: 5 Resep Salad Sayur untuk Diet yang Enak dan Mudah Dibuat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News