Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Produsen kertas PT Fajar Surya Wisesa Tbk menargetkan penjualan di tahun 2014 bakal meningkat 10,89% dari tahun lalu. Tahun ini, perusahaan berkode emiten FASW itu membidik target penjualan hingga mencapai Rp 5,5 triliun.
Melihat laporan keuangan Fajar Surya Wisesa, sepanjang 2013, perusahaan itu berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 4,96 triliun. Bila dibandingkan dengan tahun 2012 lalu, ada kenaikan sebesar 24,62%.
Sebagai catatan, tahun 2012, Fajar Surya Wisesa meraup penjualan Rp 3,98 triliun. "Peningkatan penjualan ini disebabkan volume penjualan juga naik," ujar Hadi R. Ongkowidjodjo, Direktur PT Fajar Surya Wisesa Tbk kepada KONTAN, belum lama ini.
Hadi bilang, tahun 2013 lalu, Fajar Surya Wisesa memproduksi kertas sebanyak 1,05 juta ton. Dari jumlah itu, 583.000 ton disokong produk corrugated medium paper (CMP). Sedangkan produksi coated duplex board (CDB) dan kraft liner board masing-masing sebanyak 129.000 ton dan 347.000 ton.
Dari sisi volume, produksi kertas di tahun 2013 lebih tinggi 17,72% dibandingkan produksi kertas tahun 2012 yang sebanyak 896.749 ton. Volume naik lantaran perusahaan ini berhasil mengerek kapasitas produksi pabrik sebanyak 1,2 juta ton per tahun.
Untuk mencapai target penjualan tahun ini, Hadi bilang, Fajar Surya akan menggenjot volume produksi. Tahun lalu, utilisasi pabrik kertas Fajar Surya baru sekitar 87,5%. Nah, tahun ini, utilisasi pabrik kertas Fajar Surya bisa meningkat. Sehingga, produksi kertas perusahaan ini bisa mencapai 1,07 juta ton.
Meskipun mencatatkan pertumbuhan penjualan di tahun 2013, perusahaan ini tak bisa menghindar dari rugi kurs. Selama tahun 2013, pabrikan kertas ini harus menanggung kerugian kurs hingga Rp 702,15 miliar.
Alhasil, pelemahan nilai tukar rupiah tahun lalu memukul kinerja perusahaan sehingga merugi sebesar Rp 249,05 miliar. Padahal di tahun 2012, perusahaan itu masih bisa membukukan laba bersih Rp 5,29 miliar.
Belanja modal
Kerugian yang diderita oleh Fajar Surya tidak menyurutkan niat perusahaan itu untuk terus berekspansi. Pada 2014, Fajar Surya menganggarkan belanja modal sekitar US$ 30 juta hingga US$ 50 juta untuk menambah mesin pencetak kertas baru (PM8). Adapun total nilai investasi untuk mendatangkan mesin tersebut mencapai US$ 165 juta.
Hadi memperkirakan, pembangunan pabrik baru ini akan kelar dalam waktu dua tahun hingga tiga tahun mendatang. Paling cepat, pabrik baru bisa beroperasi di tahun 2016. Dengan penambahan mesin ini, lini kapasitas produksi Fajar Surya akan bertambah 350.000 ton menjadi 1,55 juta ton. Saat ini, perusahaan ini telah memiliki lima pabrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News