Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kertas, PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) memproyeksikan angka penjualan sampai dengan tutup tahun nanti dapat mencapai Rp 11 triliun.
"Sampai akhir 2022 kurang lebih penjualan bersih dari perseroan ditargetkan Rp 11 triliun. Sedangkan dari sisi margin laba akan sama dengan kuartal III 2022 sekitar 4%," ungkap Sekretaris Perusahaan Fajar Surya Wisesa Marco Hardy belum lama ini.
Kinerja perusahaan selama periode Januari-September 2022 terpantau stabil. Penjualan FASW tumbuh tipis 1,92% menjadi Rp 8,82 triliun, dari sebelumnya Rp 8,65 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Meski ada pertumbuhan penjualan, laba bersih perseroan mengalami penurunan hingga 30,57% menjadi Rp 352 miliar per September 2022. Margin laba perseroan juga menurun ke level 4%, dari semula yang berada di level 6%.
Baca Juga: Alkindo Naratama (ALDO) Optimistis Penjualan Tumbuh Dua Kali Lipat pada Tahun 2023
Marco memaparkan, penurunan margin laba tersebut disebabkan oleh beberapa faktor eksternal, termasuk peningkatan harga bahan baku terutama kertas daur ulang yang masih harus diimpor dari luar negeri.
Kenaikan harga energi juga menjadi faktor lainnya yang berkontribusi pada melemahnya margin laba perseroan pada periode sembilan bulan 2022.
Selain memenuhi permintaan dari pasar domestik, FASW juga memasok produknya ke pasar luar negeri. Marco menyebut, porsi penjualan ekspor mencapai 21% dari total penjualan FASW per kuartal III 2022.
Sampai akhir tahun nanti kontribusi penjualan ekspor diproyeksikan tak akan jauh berbeda dengan capaian per kuartal III 2022. Beberapa negara yang jadi tujuan ekspor perseroan antara lain, China, Asia, Timur Tengah, dan Afrika Selatan.
FASW tidak mencanangkan agenda ekspansi khusus di tahun ini. Untuk itu alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) 2022 hanya digunakan untuk maintenance capex dan pembangunan biogas hasil pengelolaan air hasil sisa produksi. Hingga saat ini dana capex itu telah terserap sebesar US$ 20 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News