kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Faktor vaksin Covid-19, pengusaha hotel optimistis 2021 pariwisata mulai rebound


Kamis, 24 Desember 2020 / 10:24 WIB
Faktor vaksin Covid-19, pengusaha hotel optimistis 2021 pariwisata mulai rebound


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pariwisata mulai menaruh harapan di 2021. Terlebih, setelah ketersediaan vaksin Covid-19 yang diharapkan mampu menjadi kebuntuan ekonomi akibat dampak pandemi virus corona.

Direktur Utama PT Dafam Hotel Management (DHM) Andhy Irawan menyebutkan pihanya optimis 2021 akan prospek ekonomi lebih baik.

"Vaksin sudah tersedia sehingga mobilitas masyarakat akan semakin bergairah dan tentunya tetap pada protokol kesehatan serta bantuan pemerintah untuk mengangkat ekonomi seperti UMKM dan lain-lain," ujarnya kepada kontan.co.id, Selasa (22/12).

Ia juga berharap pemerintah mampu mengatasi kendala lainnya adalah terkait kesiapan rantai dingin (cold chain) yang belum teruji. Sebabnya, di tengah kondisi saat ini perusahaan tentunya sangat tergantung dengan kepastian di antaranya kebijakan pemerintah.

Kendati begitu, berkaca dari pengalaman di tahun ini yang mana berhasil bertahan DHM sudah mempunyai 'Plan B' di 2021 untuk bisa lebih baik ke depannya.

"Strategi yang pasti berpondasi pada protokol kesehatan dan yang sudah tidak relevan dengan bisnis masa yang akan datang akan dihilangkan dan diganti dengan yang relevan," jelasnya.

Baca Juga: Jelang libur Nataru, Jasa Marga imbau pengguna jalan patuhi protokol kesehatan

Menurutnya, tantangan di bisnis hotel pada tahun depan yakni, perusahaan harus semakin jeli dalam melihat relevansi bisnis yang berdampak pada pengalaman pengunjung. Terlebih di tengah era milenial ini sehingga harus benar-benar melihat eksisting bisnis saat ini.

Perusahaan melihat tahun depan juga masih akan terus melanjutkan ekspansi. Namun, Andhy menegaskan pihaknya akan lebih detail dalam menganalisa proyeksi dalam forecast ke depannya, serta melihat relevan bisnis dengan era pandemi.

Sebabnya, di tengah kondisi saat ini cash flow management menjadi prioritas. Cash flow Management menjadi prioritas dalam perhitungan bisnis ke depan, di samping pinjaman dari luar yang akan menjadi faktor 'back up' jika diperlukan dan sangat hati hati tentunya," tegasnya.

Terkait Plan B, ia juga menjelaskan mengungkapkan telah melakukan research and development untuk menyiapkan bisnis baru yang dianggap lebih prospektif, khususnya di bidang IT.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×