kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Fluktuasi Harga Energi, ESSA Industries Optimis Pertahankan Kinerja Positif pada 2025


Selasa, 04 Maret 2025 / 18:01 WIB
Fluktuasi Harga Energi, ESSA Industries Optimis Pertahankan Kinerja Positif pada 2025
ILUSTRASI. Pusahaan sektor Energi dan Kimia, PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) merambah bisnis produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF)


Reporter: Filemon Agung | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) memastikan siap mempertahankan kinerja positif pada tahun 2025 di tengah tantangan fluktuasi harga energi khususnya LPG dan amonia.

Presiden Direktur ESSA Kanishk Laroya menjelaskan, sebagai komoditas global, pergerakan harga amonia dan LPG dipengaruhi oleh faktor eksternal.

"Kami tetap fokus pada keunggulan operasional, memastikan efisiensi, manajemen biaya dan produksi yang konsisten terlepas dari volatilitas pasar eksternal," ungkap Kanishk kepada Kontan, dikutip Selasa (4/3).

Kanishk menjelaskan, pada tahun ini pergerakan harga LPG akan sangat bergantung pada keputusan  OPEC+ mengenai perpanjangan pemotongan produksi sukarela mereka. Sementara harga amoniak diharapkan tetap berada pada kisaran level tahun 2024 dengan asumsi tidak ada perubahan dalam situasi geopolitik.

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham ESSA Industries (ESSA) di Tengah Kenaikan Harga Amonia

Mengantisipasi tren harga dua komoditas tersebut, manajemen ESSA tetap optimis dapat mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan melalui keandalan pabrik,efisiensi biaya, peningkatan sistem hingga pengambilan keputusan yang cepat.

Tercatat, ESSA membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$ 45,18 juta pada 2024. Raihan ini meningkat 30,58% year on year (yoy) dari US$ 34,6 juta pada 2023.

Pendapatan ESSA tercatat sebesar US$ 301 juta, turun 13% dari US$ 344,96 juta pada tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya harga amoniak sebesar 15% menjadi rata-rata US$ 350/MT.

Pendapatan terbesar berasal dari penjualan amonia senilai US$ 256,32 juta, turun 14,46% dibandingkan 2023. Sementara itu, pendapatan dari penjualan LPG mencapai US$ 41,5 juta, turun tipis dari US$ 41,48 juta, dan jasa pengolahan menyumbang US$ 3,6 juta, turun 5,26% dari US$ 3,8 juta.

Baca Juga: Laba Bersih ESSA Industries Melonjak 243% Menjadi US$ 33,56 Juta Per September 2024

Meskipun pendapatan menurun, EBITDA ESSA naik 4% menjadi US$ 129 juta berkat efisiensi biaya operasional. Dari sisi operasional, pabrik amonia ESSA mencatatkan 8,4 juta jam kerja tanpa Loss Time Injury (LTI), sedangkan pabrik LPG mencapai 6,1 juta jam kerja tanpa LTI.

Kanishk menjelaskan, penurunan pendapatan sebagian besar disebabkan oleh penurunan harga amonia pada tahun lalu. Meski demikian, perusahaan dinilai berhasil menjaga biaya operasional lebih rendah.

"Deleveraging substansial selama tahun ini bersama dengan pengelolaan suku bunga yang cermat dan konsisten, berhasil menurunkan biaya keuangan lebih dari 42% dibandingkan dengan tahun 2023," jelas Kanishk.

Baca Juga: Sepanjang 2024, ESSA Industries (ESSA) Catatkan Laba Bersih Capai US$ 45,18 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×