Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Dongkrak Volume Ekspor
Di sisi lain, mengenai volume ekspor yang diajukan, PTFI maupun Amman masih enggan untuk memberikan bocoran. Namun keduanya memberikan gambaran bahwa PTFI dan AMNT kompak ingin menaikkan kuota ekspor untuk setahun ke depan.
Riza Pratama mengatakan, PTFI meminta kenaikan jumlah ekspor lantaran optimistis bisa menjaga tingkat produksi. Bahkan, tahun ini PTFI menargetkan bisa mengejar peningkatan produksi konsentrat tembaga dibanding tahun lalu.
"Kami mengajukan angka (kuota ekspor) yang lebih tinggi dari tahun lalu, tapi kami masih belum bisa memberikan angkanya sekarang," jelas Riza.
Dalam catatan Kontan.co.id, SPE untuk PTFI terbit pada 8 Maret 2019 dan berlaku selama setahun. Saat itu, Kementerian ESDM memberikan rekomendasi ekspor konsentrat tembaga untuk PTFI sebesar 198.282 wet metric ton (wmt). Namun, pada pertengahan September 2019, PTFI berhasil menambah kuota ekspor sekitar 500.000 wmt.
Baca Juga: Bisnis lahan industri berpotensi meningkat, begini strategi AKR Corporindo (AKRA)
Adapun, ekspor konsentrat tembaga PTFI menyasar sejumlah pasar. Terutama negara-negara di Asia, seperti Jepang, Korea, Filipina, India dan China.
Senada, AMNT juga ingin menaikkan kuota ekspor untuk setahun ke depan. Asal tahu saja, SPE untuk AMNT juga terbit pada 8 Maret 2019 dengan kuota 336.100 wmt. Konsentrat tembaga AMNT itu diekspor ke sejumlah negara, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Filipina.