Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - MINAHASA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan PT Freeport Indonesia (PTFI) berencana kembali mengoperasikan tambang yang tidak terdampak longsor di Timika, Papua Tengah.
Saat ini produksi PTFI berasal dari tiga tambang bawah tanah, yakni Grasberg Block Cave (GBC) yang mengalami longsor, serta Deep Mill Level Zone dan Big Gossan.
“Sementara mereka mau mengajukan (operasi tambang yang tidak longsor), agar bisa berproduksi,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Tri Winarno, saat ditemui di Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu (29/10/2025).
Baca Juga: Bahlil Ungkap Nasib Produksi Tambang Freeport Usai Insiden Longsor
Tri menambahkan, pemerintah akan mempertimbangkan permohonan tersebut selama area tambang yang diajukan tidak terpengaruh oleh insiden longsor.
“Kalau misalnya di area tersebut tidak ada pengaruh (longsor), masa tidak kamis beri (izin operasi)?” katanya.
Sebelumnya, tambang GBC mengalami longsor pada 8 September 2025 yang menyebabkan aliran lumpur sekitar 800 ribu ton. Imbasnya, seluruh kegiatan operasi di tambang Freeport, termasuk dua tambang lain yang tidak terdampak, dihentikan sementara.
Tri menegaskan, area yang terdampak longsor masih belum diizinkan untuk kembali beroperasi.
“Untuk sementara daerah yang kemarin longsor belum boleh dilakukan kegiatan operasi produksi,” ujarnya.
Baca Juga: Freeport Ungkap Potensi Konsentrat dari Amman Mineral, Ini Kata Kementerian ESDM
Meski begitu, pemerintah membuka peluang bagi PTFI untuk melanjutkan operasi setelah proses perbaikan dan evaluasi rampung.
“Kalau perbaikan ya oke. Tapi yakinkan kami bahwa tidak akan terjadi kejadian yang serupa di situ,” tutur Tri.
Selanjutnya: Tengok Kurs Transaksi BI Kamis (30/10), Nilai Rupiah Terhadap Mata Uang Asing
Menarik Dibaca: Modal Minimum Asuransi Syariah Makin Ketat, Nasabah Perlu Pantau Kondisi Perusahaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













