Reporter: Filemon Agung | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) meresmikan pengoperasian smelter tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik pada Kamis (27/6).
Presiden Direktur Freeport Indonesia, Tony Wenas mengatakan, smelter berkapasitas input 1,7 juta ton konsentrat tembaga ini menelan investasi senilai US$ 3,7 miliar atau setara Rp 58 triliun. Operasi produksi pertama ditargetkan dapat dimulai pada Agustus mendatang.
"Saya akan coba mendorong untuk produksi katoda tembaga (pada) pertengahan Agustus. Semoga dapat dilakukan sebelum atau dalam rangkaian acara peringatan HUT Kemerdekaan RI," kata Tony dalam Peresmian Operasi Smelter Gresik, Kamis (27/6).
Tony menjelaskan, diperlukan waktu sekitar 6 hingga 10 pekan untuk menyiapkan pengoperasian fasilitas smelter. Setelahnya, konsentrat tembaga siap untuk diinput dan diolah. Kemudian, diolah lebih lanjut pada fasilitas electro refinery dengan durasi selama tiga pekan.
Tony turut mengapresiasi dukungan pemerintah dalam mendorong terlaksananya smelter Freeport Indonesia ini. Nantinya, Smelter Gresik bakal menghasilkan sekitar 650 ribu ton katoda tembaga dan 50-60 ton emas dan 220 ton perak.
Baca Juga: Freeport Indonesia Menanti Izin Ekspor Tembaga
Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, kehadiran proyek smelter gresik berpeluang mendorong pemanfaatan tembaga.
“Kita punya nikel, kita punya cobalt, kita punya tembaga. Dan tembaga ini adalah revolusi daripada teknologi ke depan, semua baterai butuh tembaga, semua kabel perlu tembaga,”kata Airlangga.
Sementara itu, Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut kehadiran proyek Smelter Gresik mendorong peningkatan nilai investasi dan penyerapan tenaga kerja.
"Investasi yang sudah masuk sekarang sampai kuartal I 2024 itu sudah Rp 53,4 triliun, tapi dalam laporan nanti di kuartal II itu sudah bsia masuk sampai Rp 57 triliun dan penciptaan lapangan kerja hampir signifikan mencapai 40 ribu, sekalipun saat masa produksi (nanti) tinggal sekitar 2 ribu hingga 3 ribu tenaga kerja," jelas Bahlil.
Sebelumnya, PTFI telah melaksanakan pengiriman perdana konsentrat tembaga dari Pelabuhan Amamapare, Kabupaten Mimika, Papua Tengah ke pelabuhan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di KEK JIIPE. Konsentrat tembaga dalam pengiriman perdana ini telah tiba pada Jumat (21/6) dengan total angkutan 22.000 ton konsentrat tembaga. Dari jumlah tersebut, sebanyak 10.000 ton akan dimurnikan di smelter pertama PTFI yaitu PT Smelting dan sebanyak 12.000 ton menjadi pasokan utama smelter gresik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News