kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Frisian Flag masih mengedepankan edukasi gizi demi produk susu


Minggu, 26 Januari 2020 / 21:14 WIB
Frisian Flag masih mengedepankan edukasi gizi demi produk susu
ILUSTRASI. Dok Frisian Flag


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Frisian Flag Indonesia tampaknya masih mengedepankan kegiatan edukasi dan sosialisasi gizi sebagai salah satu cara memasarkan produk susu perusahaan asal Belanda ini. Baru-baru ini, perusahaan tersebut bersama Pergizi Pangan menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dan Universitsa Swadaya Gunung Jati Cirebon menggelar proram Indonesia Siap (sadar gizi, inisiatif, aktif, peduli).

Langkah ini sekaligus sebagai upaya untuk memasarkan salah satu produknya yakni Frisian Flag  Kompleta. Ini adalah produk hasil kolaborasi Frisian Flag Indonesia dengan Pergizi Pangan sebagai produk susu keluarga.

Frisian Flag sendiri melihat angka konsumsi protein hewani masih rendah di Indonesia. Dan ini tidak disia-siakan perusahaan ini untuk menyediakan ragam produk berbasis susu, termasuk diantaranya Frisian Flag Kompleta. “Ini membuat kami berkomitmen menyediakan produk bernutrisi,” kata   Andrew F Saputro, Direktur Hubungan Korporat PT Frisian Flag Indonesia, dalam keterangan tertulis, Minggu (26/1).

Ia pun berharap program Indonesia Siap bisa menekan angka malnutrisi dan mendongkrak kualitas hidup warga di wilayah Cirebon. Dan yang lebih penting akses untuk bisa mendapat produk bernutrisi bisa terpenuhi oleh warga sekitar Cirebon.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni menyatakan isu malnutrisi masih menjadi fokus nasional, termasuk juga di wilayah Cirebon. Dan beragam cara sudah dilakukan seperti pemberian tablet penambah darah bagi remaja dan ibu hamil. Dan harapannya program tersebut bisa mengatasi persoalan lainnya yakni gizi buruk anak balita yang masih ada di daerah tersebut yang tercatat mencapai 465 kasus. “Edukasi gizi di wilayah Cirebon dan sekitarnya sebagai solusi mengatasi persoalan tersebut,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×