Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Tidak jauh berbeda dengan INDY, risiko penggalangan dana eksternal dari negara-negara G7 yang disinyalir semakin sulit juga nampaknya tidak terlalu dipersoalkan oleh PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS). Sekretaris Perusahaan GEMS, Sudin Sudirman mengatakan, GEMS selama ini mengandalkan pinjaman dari bank lokal untuk urusan pendanaan eksternal.
Saat ini pun, GEMS mengandalkan fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri. “Ke depan, GEMS lebih banyak andalkan kas internal dan pinjaman bank lokal,” kata Sudin kepada Kontan.co.id (15/6).
Menyoal prospek penjualan batubara, Sudin optimistis permintaan batubara di pasar global masih akan memiliki prospek yang baik hingga beberapa tahun ke depan. “Saya pikir China, India, beberapa negara ASEAN termasuk Indonesia masih membutuhkan batubara sbg salah satu sumber energi sampai tahun 2030,” kata Sudin kepada Kontan.co.id (15/6).
Baca Juga: Fundamental mendukung, batubara menyentuh harga tertinggi di level US$ 124 per ton
Dihubungi terpisah, Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Dileep Srivastava mengatakan, BUMI selalu berfokus menerapkan prinsip-prinsip ESG, memenuhi kewajiban reklamasi, mengontrol emisi dan polusi, serta menaruh perhatian pada pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan atawa corporate social responsibility (CSR) dan pengembangan komunitas.
Selain itu, BUMI juga memiliki visi untuk melakukan studi kelayakan atawa feasibility study dalam proyek-proyek energi hijau seperti carbon capture technology dan masih banyak lagi. “Kami ingin memposisikan diri kami sebagai ESG leader yang mempertimbangkan energi terbarukan, ini bisa membantu kami dalam penghimpunan dana untuk proyek-proyek di masa depan,” ujar Dileep kepada Kontan.co.id (15/6).
Baca Juga: Targetkan penerimaan negara 2022 hingga Rp 1.895,9 triliun, pemerintah siapkan jurus
Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Febriati Nadira menyampaikan, ADRO akan terus mengikuti perkembangan pasar dengan tetap menjalankan kegiatan operasi sesuai rencana di tambang-tambang milik perusahaan. Untuk urusan penghimpunan dana eksternal, ADRO secara umum akan selalu mempertimbangkan berbagai sumber pembiayaan, baik dari pasar pinjaman, pasar modal hutang, dan/atau pasar ekuitas.
“Dalam kondisi saat ini, kami sangat berterima kasih dengan dukungan terus menerus yang diterima, baik dari utang maupun pasar modal. Berdasarkan pemahaman kami, perbankan akan terus menghormati komitmen mereka dalam semua proyek mereka yang ada,” ujar Nadira saat dihubungi Kontan.co.id (15/6).
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP), Chandra Lautan mengatakan, MBAP masih mengandalkan keuangan internal perusahaan, dan tidak terlalu mengandalkan pendanaan dari pihak luar dalam mendukung kegiatan operasional dan program pengembangan.
Chandra belum berkomentar lebih jauh perihal rencana/strategi penghimpunan dana eksternal perusahaan ke depannya. “MBAP belum dapat memberikan komentar atas hal ini,” tutur Chandra kepada Kontan.co.id, Selasa (15/6).
Baca Juga: Saingi China, G7 Berniat Mengembangkan Proyek Infrastruktur di Negara Berkembang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News