kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gajah Tunggal bakal jajaki pasar ekspor baru


Jumat, 29 Juni 2018 / 20:04 WIB
Gajah Tunggal bakal jajaki pasar ekspor baru
ILUSTRASI. Ban Savero dari PT. Gajah Tunggal Tbk (GJTL)


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) bakal menjajaki pasar ekspor baru, saat ini ekspor perusahaan lebih banyak menyasar ke pasar Amerika yang mencuil 70%-80% dari penjualan ekspor. Tahun ini, perusahaan melihat adanya potensi pasar ekspor baru yang bisa dijajaki salah satunya adalah ke wilayah Afrika dan Asia.

Catharina Widjaja, Direktur Corporate Communication dan Hubungan Investor GJTL menyampaikan bahwa negara tujuan ekspor baru tengah dikembangkan. Salah satunya adalah melihat pasar di wilayah Afrika yang saat ini sedang dijajaki.

“Kami juga diajak oleh Kementerian Perdagangan untuk masuk ke pasar Afrika, sekarang tim kami sudah ikut ke Tunisia dan Maroko,” ujarnya di Jakarta, Jumat (29/6).

Sebenarnya perusahaan sudah merambah pasar Afrika, namun porsinya masih cukup mini. GJTL melalui distributor di Timur Tengah telah merambah negara di Afrika Utara salah satunya Maroko yang memang secara geografis tidak terlalu jauh dari Timur Tengah.

Dirinya masih ingin melihat peluang apakah perusahaan bisa secara langsung mengekspor produknya ke sana. Sedangkan untuk pasar Asia khususnya Asia Tenggara, perusahaan akan terus meningkatkan pangsa pasar khususnya untuk ban sepeda motor di Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan dari ekspor akan memberikan kontribusi lebih baik dengan rencana menggarap pasar baru.

“Soal potensial itu saya pikir semua negara ada potensinya, maka itu kami mau lihat dulu bersama kementerian apa yang bisa kami lakukan. Maka itu kami tidak langsung direct karena ada hambatan, jadi kami masuk lewat distributor di Timur Tengah,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×