Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) melalui entitas anak usaha, PT Plasticpay Teknologi Daurulang (Plasticpay) meluncurkan Reverse Vending Machine lewat kerja samanya dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Kolaborasi ini menjadikan BSI sebagai perusahaan perusahaan perbankan pertama yang berkolaborasi dalam rangka mendukung penerapan ekonomi hijau di Indonesia.
Direktur INOV sekaligus CEO Plasticpay, Suhendra Setiadi berharap, Reverse Vending Machine pertama karya anak bangsa ini dapat menciptakan snowball effect yang meluas dan mendalam, untuk bersama-sama melakukan perubahan perilaku terhadap sampah, khususnya diawali dengan sampah botol plastik.
"Kami sangat senang akhirnya vending machine hasil 100% karya anak bangsa sudah mulai digunakan. Kami sangat menghargai dan berterima kasih kepada BSI untuk partisipasi dan dukungannya sehingga mesin ini dapat digunakan untuk jangkauan yang lebih luas," kata Suhendra dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Jumat (16/7) lalu.
Baca Juga: Begini upaya Pudjiadi Prestige (PUDP) tingkatkan okupansi apartemen di tengah pandemi
Lebih lanjut dia bilang, Reverse Vending Machine (RVM) merupakan mesin penukaran sampah botol plastik menjadi poin secara otomatis, yang pertama kali diperkenalkan oleh Plasticpay pada Maret 2021. Sebagai tahap awal, RVM milik BSI dan Plasticpay dapat ditemui di area publik yaitu di Gedung BSI Wisma Mandiri 1 Jakarta.
"Untuk tahap berikutnya, jumlah dan jangkauan RVM akan diperluas memasuki area umum di Jabodetabek dengan tujuan untuk mengedukasi lebih banyak masyarakat terkait dengan pengelolaan sampah secara digital," paparnya.
Sebagai sebuah platform digital yang fokus pada pengelolaan sampah plastik di Indonesia, Plasticpay mengajak masyarakat dan institusi bekerjasama untuk mengumpulkan dan mentransformasikan sampah botol plastik menjadi produk-produk upcycle yang bermanfaat. Produk-produk hasil daur ulang tersebut akan dikembalikan kepada masyarakat untuk digunakan kembali, sehingga akan tercipta sebuah ekosistem 360 derajat yang mudah untuk di skala dan diadaptasikan.
“Kolaborasi dengan BSI merupakan salah satu upaya kami dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi sampah sampai 70% di tahun 2025. Kami sangat terbuka untuk kesempatan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk pengadaan RVM maupun Mini Collection Point (MCP) dalam rangka pengelolaan sampah berbasis digital secara berkelanjutan. Melalui kolaborasi ini, selain membantu mengurangi sampah plastik, kami juga membantu pemenuhan 3 Sustainable Development Goals (SDGs) bagi perusahaan yaitu SDG nomor 11,12, dan 17,” tutupnya.
Selanjutnya: Pendapatan Royal Prima (PRIM) melesat 110,52% pada kuartal pertama 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News