Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
Selain itu, langkah ini diklaim dapat mendorong penghematan dalam jangka waktu 4 tahun ke depan yang diproyeksikan mencapai US$ 115 juta.
Potensi tersebut hadir melalui Cost Avoidance pembelian kembali item material persediaan yang bersifat duplicate senilai US$ 60 juta, penghematan dari perubahan strategi pengadaan (standardisasi, konsinyasi, vendor managedĀ stock, dll) senilai US$ 35 Juta dan peningkatan volume transfer aset antar KKKS tahunan sebesar 10% dari nilai rata-rata tahunan atau setara US$ 20 juta untuk 4 tahun mendatang.
Baca Juga: Mulai naik, harga gas alam masih bisa melorot lagi
"Standar yang dibangun oleh SKK Migas dan KKKS ini telah melebihi pada standar serupa yang ada di pasaran," tutur Dwi.
Dwi menjelaskan, penggunaan standar kodifikasi sendiri dibandingkan dengan menggunakan kodifikasi berlisensi lainnya yang tersedia di pasaran berdampak pada penghematan minimum US$ 1,5 juta.
Sekedar informasi, untuk tahun 2020 expenditure hulu migas mencapai US$ 13,8 miliar , dengan porsi terbesar untuk produksi sebesar US$ 9,2 miliar, development US$ 2,5 miliar dan eskplorasi US$ 1,2 miliar, serta sisanya administrasi.
Baca Juga: Pertamina targetkan Pertashop bisa tersebar di 7.196 kecamatan
Dwi menuturkan, melalui penerapan standar dan kodifikasi ke seluruh KKKS maka biaya efisiensi yang diperoleh akan semakin besar dan berdampak positif bagi negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News