Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Saat ini, DILD bersama Saltware sedang mengkaji aset atau proyek properti mana saja yang cocok untuk pembibitan dan pengembangan smart farming. "Ada idealisme di sini, karena ketahanan pangan juga menjadi concern kami. Harapannya, ini juga bisa mengkapitalisasi nilai aset Intiland," kata Theresia.
MoU antara Intiland dan Saltware merupakan bagian dari proyek yang bertujuan untuk mempromosikan pertukaran teknologi pertanian antara Korea Selatan dan Indonesia. Tidak hanya stroberi, kerja sama bahan pangan di Indonesia dengan Saltware ke depannya juga akan dilakukan untuk tanaman padi dan jagung.
Kepala Staf Presiden sekaligus Ketua Umum HKTI, Moeldoko mengatakan kerja sama antara Intiland dan Saltware ini merupakan bagian dari tonggak baru pertanian di Indonesia.
Baca Juga: Kinerja Reksadana Saham dan Campuran Tergerus, Berikut Prospeknya
Penerapan teknologi dalam menggarap pertanian diharapkan bisa meningkatkan produktivitas, lebih efisien, sekaligus menarik keterlibatan dari generasi muda.
"Image pertanian sering soal orang tua, alat seadanya, kemiskinan dan lahan yang semakin sempit. Jadi bagaimana pertanian bisa menarik anak muda. Smart farming bahkan bisa dilakukan di gedung, sangat efisien. Suhu, air, pupuk, pengendalian hama, bisa dikerjakan dan dimonitor dengan teknologi," tandas Moeldoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News