Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sentimen lain yang menekan industri mainan adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Dengan posisi rupiah di atas Rp 16.000 per dolar AS, diakui Sutjiadi akan menggerus profit pengusaha, dan bukannya tidak mungkin malah menyebabkan kerugian.
Kini, sejumlah pelaku industri mainan sudah berhenti beroperasi, seperti importir. Ini akibat dari pelemahan mata uang Garuda, yang sudah melemah 18,49% sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Dari industri makanan-minuman sampai mainan resah dengan pelemahan rupiah
Adapun untuk produsen lokal sejauh ini hanya menghabiskan stok komponen, lantas produsen tanpa komponen hanya mengandalkan cetakan mesin injeksi.
Di saat yang sama, menurut pantauan Sutjiadi, penjualan mainan secara rata-rata sudah turun sekitar 25%-30% karena banyak distributor yang tutup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News