Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Proses distribusi garam impor harus tepat sasaran agar memperbaiki harga. Terutama untuk diserap industri kecil menengah (IKM).
"75.000 ton garam impor saat ini harus masuk IKM," ujara Sudirman Saad, Mantan Komisaris Utama PT Garam, pada diskusi tentang garam yang dilakukan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Jakarta, Rabu (16/8).
Sudirman bilang, sebelumnya garam impor masuk ke industri besar. Hal tersebut disebabkan karena diperlukannya setoran modal awal untuk menyerap garam impor. Akibatnya kehadiran garam impor tidak menurunkan harga.
Namun, Sudirman menyarankan agar pemerintah memperkuat sektor hulu. Menurutnya bila produksi garam rakyat naik, garam impor disimpan terlebih dulu di gudang. Meskipun terdapat risiko kerugian bagi PT Garam.
Peningkatan kualitas garam pun diperlukan. Garam yang dipanen terlalu cepat akan membuat kadar air tinggi. Sudirman menyatakan saat ini garam yang susut saat garam diproses sebesar 30% hingga 40%.
Sudirman juga mengingatkan agar menyudahi perbandingan antara impor garam dan panjang garis pantai yang Indonesia. Sudirman menjelaskan lahan potensial untuk tambak garam di Indonesia hanya seluas 29 hektar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News