kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Garuda dan Citilink alami pertumbuhan kargo di Batam


Senin, 06 Agustus 2018 / 21:41 WIB
Garuda dan Citilink alami pertumbuhan kargo di Batam
ILUSTRASI. Pesawat Garuda Indonesia di area GMF


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis e-commerce sedang berada di atas angin. Tak hanya berimbas ke bisnis jasa pengiriman, naiknya transaksi belanja online ternyata turut berpengaruh pada bisnis kargo yang dikelola oleh maskapai penerbangan. Seperti yang dialami oleh Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia.

Dalam beberapa bulan belakangan kedua maskapai di bawah bendera Garuda Group itu mengaku mengalami peningkatan kargo cukup signifikan di wilayah Batam. Apalagi daerah tersebut termasuk pintu masuk barang-barang dari luar negeri ke Indonesia.

Ikhsan Rosan, Senior Manager Public Relation PT Garuda Indonesia mengungkapkan pihaknya sampai harus mengganti seri pesawat yang digunakan untuk bisa memenuhi kebutuhan pelanggannya.

Kalau biasanya untuk rute penerbangan ke Batam menggunakan pesawat Boeing 737 NG dengan kapasitas 4 ton, kini telah dirubah menggunakan pesawat Airbus A330 dengan kapasitas 23 ton. “Karena permintaan meningkat makanya sekarang kami terbangkan Airbus,” bebernya.

Sayangnya ia tak bisa menyebutkan siapa saja mitra Garuda di sana. Berdasarkan informasi yang dihimpun Kontan.co.id, selama ini maskapai pelat merah itu ternyata menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan jasa pengiriman seperti PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI), SiCepat dan Pos Indonesia.

Hal serupa juga dirasakan oleh maskapai Citilink Indonesia. Andy Adrian, Direktur Niaga PT Citilink Indonesia mengatakan kenaikan jumlah kargo terjadi sejak bulan Juni lalu. Untuk mengakomodirnya biasanya selain mengirimkan langsung, pengiriman juga dilakukan melalui kota sekitarnya. Misalnya dari Batam dibawa ke Palembang baru ke Jakarta.

Di sisi lain peningkatan jumlah kargo yang terjadi juga tidak lepas dari peningkatan keterisian penumpang atau load factor rute dari dan ke Batam. Dalam catatannya load factor-nya berada di atas 90%.

Mau tidak mau ketika jumlah penumpang semakin banyak maka kargo yang bisa diangkut juga berkurang. “Kargo dan penumpang kan berbanding terbalik,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×