kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Garuda Indonesia akan beri diskon bagi eksportir buah-buahan


Minggu, 04 Desember 2011 / 16:28 WIB
Garuda Indonesia akan beri diskon bagi eksportir buah-buahan
ILUSTRASI. Pemerintah yakin ekonomi Indonesia tumbuh 5% meski ada pembatasan Jawa-Bali.


Reporter: Handoyo | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kementerian Pertanian bekerjasama dengan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) untuk meningkatkan ekspor buah dan sayuran. Dalam kerjasama ini, Garuda bersedia memberikan potongan harga untuk pengangkutan buah dan sayuran.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kementerian Pertanian Zaenal Bachrudin mengaku sudah bicara dengan Garuda pekan lalu. "Namun, kami belum tahu berapa diskon yang akan diberikan, " katanya kepada KONTAN, Sabtu (3/12).

Zaenal mengungkapkan, pemberian diskon bagi eksportir buah akan berlaku efektif tahun 2012 nanti. Dengan adanya potongan harga ini, dia berharap harga buah lokal bisa lebih kompetitif di pasaran.

Manager Direktur PT Agroindo Usaha Jaya Husain Abdullah menyambut baik kerjasama ini. "Tentu kami sangat terbantu karena harga menjadi semakin kompetitif," ujar Husain saat dihubungi KONTAN, Sabtu (3/12).

Husain juga menghimbau Garuda memperbanyak rute perjalanan. Dia menilai, rute perjalanan Garuda ke Eropa masih kalah dengan maskapai Thailand. Padahal, dia mengatakan, produk buah-buahan Thailand dengan Indonesia memiliki kemiripan. "Kalau bersaing, kita juga harus memiliki rute perjalanan yang sama," harap Husain.

Senada dengan Husain, Eko Pranoto, pemilik PT Besari Javaica meminta diskon diberikan sesegera mungkin. Pasalnya panen buah saat ini sedang berlangsung. "Jangan sampai kebijakan tersebut diberlakukan setelah musim buah selesai," katanya.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) volume ekspor buah Januari-Oktober 2011 mencapai 509,672 ton, naik 42,54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 357,564 ton. Sementara untuk nilainya mengalami kenaikan hingga 60,27%, dari US$ 214 juta di tahun 2010, menjadi US$ 344 juta ditahun 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×