Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga semester I-2020, utang jatuh tempo milik PT Garuda Indonesia (GIAA) mencapai US$ 500 juta.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, perusahaan masih berdiskusi dengan banyak pihak termasuk Kementerian BUMN untuk merestrukturisasi utang jangka pendek tersebut.
Menurut dia, Garuda Indonesia mampu merestrukturisasi utang yang jatuh tempo di semester ini karena memiliki rekam jejak ciamik di mata pemberi pinjaman. Namun, opsi apa yang bakal di jalankan maskapai nasional belum juga diungkapkan Irfan.
Yang jelas, utang jatuh tempo tersebut tak akan mengganggu operasional Garuda Indonesia.
Baca Juga: Mulai hari ini, Garuda Indonesia Group beri diskon tiket ke 10 rute destinasi wisata
“Soal utang ini, restructure lah, kami sedang mendiskusikan refinancing. Selain itu struktur cost tentu saja kami tata. Kami semua punya credential, capability, untuk melakukan ini. Saya punya keyakinan Dirkeu Garuda punya kemampuan yang sangat menakjubkan dalam mengelola itu,” ujar Irfan kepada kontan.co.id, Senin (02/3).
Irfan menuturkan, saat ini usaha terbesar yang akan dilakukan adalah menegosiasi dengan leasing company.