Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menghentikan sementara seluruh aktivitas penerbangan penumpang ke Timika dan Papua selama dua pekan ke depan terhitung mulai 26 Maret 2020 hingga 9 April 2020 untuk mencegah penyebaran virus corona.
Manager Garuda Indonesia Cabang Timika Rudolf Hutabarat menyampaikan, jajarannya siap menindaklanjuti surat keputusan Pemerintah Provinsi Papua tentang penutupan penerbangan komersial dari dan ke bandara Mozes Kilangin Timika.
Baca Juga: Meski ada ancaman penyebaran virus corona, pembangunan venue PON Papua tetap berjalan
"Kami akan mengikuti semuanya, semua layanan yang terkait dengan mobilisasi penumpang akan berhenti mulai tanggal 26 Maret," ujar Rudolf kepada kontan.co.id, Kamis (26/3).
Menurut Rudolf, selanjutnya Garuda akan membagikan voucer sebagai pengganti tiket yang telah di-booking oleh setiap calon penumpang. Menurutnya, voucer tersebut bisa dipakai untuk reschedule atau pembelian ulang tiket sehingga tidak ada kerugian bagi setiap calon penumpang.
Rudolf menjelaskan, sejak awal Maret 2020 jumlah booking tiket hanya mencapai 30% hingga 40%. Jumlah itu sangat rendah akibat ada pembatalan sebanyak kurang lebih 40-50% penerbangan atau 50-70 penumpang.
Rudolf menambahkan, jumlah penumpang pesawat Garuda Indonesia yang berangkat maupun tiba di Bandara Mozel Kilangan Timika juga mengalami penurunan yang sangat signifikan hingga 50%.
Garuda juga terpaksa mengurangi frekuensi penerbangan sekitar 50% di Biro Timika, dengan rute yang paling sering terjadi frekuensi penerbangan yaitu Jakarta-Makasar-Timika-Jayapura PP.
Menurut Rudolf, sejak terjadi wabah corona, terjadi penurunan jumlah penumpang dan itu tidak bisa dihindari. Apalagi ada himbauan pemerintah agar semua orang di rumah saja dan mengurangi aktivitas di luar rumah, itu sangat berdampak signifikan terhadap penerbangan.
"Kondisi yang sekarang terjadi tidak saja mempengaruhi industri penerbangan tetapi juga industri pariwisata secara keseluruhan dan kepada semua sektor ekonomi di tanah air," ungkap Rudolf.
Perlu diketahui, terhitung sejak hari ini, Kamis (26/3) seluruh pelabuhan dan bandara di Papua di tutup. Penutupan ini berlangsung selama 14 hari ke depan hingga 9 April 2020. Keputusan menutup akses masuk pelabuhan dan bandara di Provinsi Papua merupakan upaya yang di lakukan Pemerintah Provinsi Papua untuk mencegah penyebaran virus corona di wilayah tersebut.
Baca Juga: Dukung kebijakan pemerintah, Pelni tutup sementara akses pelabuhan di Papua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News