Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk kini resmi menjadi maskapai pengangkut kiriman kargo khusus milik PT Pos Indonesia. Maskapai pelat itu akan bertanggung jawab terkait pengiriman kargo dengan kategori “Dangerous Goods” dan Valuable Goods”. Kerja sama ini disepakati dalam sebuah Memorandum of Understanding (MoU) siang tadi.
“Kiranya sinergi Garuda dan PT Pos Indonesia ini dapat memperkuat posisi perusahaan di masing-masing bidangnya,” ujar Sigit Muhartono, Direktur Kargo PT Garuda Indonesia Tbk dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/5).
Kategori “Valuable Goods” dapat diartikan dengan barang-barang yang memiliki nilai yang tinggi atau barang-barang berharga, seperti emas, intan, berlian, cek, dan sebagainya. Sedangkan “Dangerous Goods” dapat diartikan bahan atau zat yang berpotensi dapat membahayakan secara nyata terhadap kesehatan, keselamatan atau harta milik apabila diangkut dengan pesawat udara. Dalam penanganannya Sigit memastikan sudah mengantongi standar IATA (International Air Transport Association), ICAO (International Civil Aviation Organization) dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Sementara itu, Agus Handoyo, Direktur Surat dan Paket PT Pos Indonesia lebih melihat kerja sama ini dapat mendung usaha perseroan yang memang membutuhkan keamanan dan ketepatan waktu. Ia berharap nantinya kemitraan kedua perusahaan tidak hanya pada pengangkutan pos udara dan general kargo saja.
Sekarang ini bisnis kargo Garuda Indonesia baru memberi kontribusi sekitar 10% terhadap pendapatan perusahaan. Mayoritas kargo Garuda Indonesia cukup besar untuk pengiriman ke Asia dan Eropa. Di Asia prosentase paling tinggi dihasilkan dari pengiriman dari dan ke Shanghai dan Jepang. Sedangkan Eropa setiap harinya bisa mencapai 13 ton sampai 15 ton per hari.
Sepanjang tahun 2016 perusahaan memang sudah memilih memfokuskan diri pada bisnis kargo. Harapannya kontribusi bisnis kargo perseroan bisa meningkat dari 10% hingga 20% ke pendapatan atau sekitar US$ 1 miliar. Tahun kemarin jumlah kargo yang diangkut Garuda Indonesia mengalami penurunan sampai 12,9% yaitu dari 403,99 ribu ton berkurang menjadi 351,74 ribu ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News