Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) pesimis target penyerapan biodiesel dalam negeri akan tinggi tahun ini. Perhitungannya, hingga akhir tahun penyerapan biodiesel domestik maksimal hanya sekitar 1,8 juta kilo liter (kl).
Sahat Sinaga Direktur Eksekutif GIMNI mengatakan, seharusnya bila semangat dari implementasi mandatori biodiesel ini adalah untuk mengamankan devisa negara seharusnya pengusaha lokal diberikan insentif berupa harga.
"Kebijakan pemerintah tidak jelas. Seharusnya kalau untuk menghemat devisa seharusnya (penetapan harga) tidak masalah," ujar Sahat, Kamis (11/9).
Mengutip data Kementerian ESDM, produksi biodiesel dalam negeri hingga bulan Semester I tahun ini mencapai 1,70 juta kl. Dari jumlah tersebut, sebanyak 801.000 kl dipasarkan ke ekspor, sedangkan penggunaan dalam negeri 902.000 kl.
MS Hidayat Menteri Perindustrian mengatakan, perlu adanya intervensi pemerintah agar produsen biodiesel lokal tertarik untuk menjual ke pasar domestik. "Harus ada intervensi dari pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengenai harga," ujar Hidayat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News